Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fast Response, Cara Menghargai Orang Lain di Ruang Virtual

14 Januari 2020   06:00 Diperbarui: 14 Januari 2020   06:06 1606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Young Lady cantik aktif mengecek Twitter tiap hari. Eits, tapi bukan berarti Young Lady pasukan rebahan ya. Twitter kan identik dengan sosmed bagi golongan pecinta rebahan.

Sewaktu scrolling Twitter, tak sengaja Young Lady menemukan tweet yang menggelitik hati. Tweet tersebut tentang seseorang yang bangga karena chatting dengan orang yang fast response. 

Refleks Young Lady retweet, cause tweet itu sejalan dengan pemikiran. Tweet itu mengingatkan Young Lady pada dua anggota keluarga Calvin Wan series yang menyebalkan. Mereka menyebalkan karena fast response plus text ignorance. Jangan ditiru ya, Dear.

Bicara tentang fast and slow response, Young Lady tidak suka dengan tipe orang yang slow response saat membalas chat. Sebaliknya, Young Lady cantik bangga dengan orang yang fast response, dan Young Lady pribadi berusaha menerapkannya. Kalaupun Young Lady slow response, hanya ada dua kemungkinan: tidur atau gawai sedang dinonaktifkan. Sama sekali tak ada unsur kesengajaan mengabaikan chat orang lain.

Ada tipe-tipe orang yang berbeda dalam membalas chat. Pertama, fast response. Ini ideal dan menyenangkan. Mereka memberi first impression yang baik dan memposisikan dirinya selalu ada. Tipe orang seperti ini bisa diperhitungkan untuk diandalkan/dipercaya. Dan jelas dia menghargai orang lain karena cepat membalas. 

Kedua, tipe slow response. Kita chat jam tujuh pagi, bisa-bisa dibalasnya jam 10 malam atau bahkan keesokan harinya. Menyebalkan, kan? Berasa diabaikan, padahal ada kemungkinan chat kita penting dan urgen. 

Ketiga, orang yang hanya meninggalkan dua centang biru tanpa membalas. Tipe ketiga jauh lebih menyebalkan dari tipe kedua. Anyway, chat kita bukanlah koran yang hanya dibaca. Kita juga butuh response. 

Keempat, text ignorance. Inilah tipe yang paling tidak disukai Young Lady cantik: orang yang aktif di sosmed/aplikasi chatting, tetapi sengaja tidak membalas pesan orang lain. Sering Young Lady temukan golongan orang menyebalkan ini pada dosen, orang-orang yang lebih tua (walau tidak semua), dan beberapa kawan. 

Tipe terakhir adalah orang yang membalas chat hanya dengan satu kata, satu huruf, atau bahkan hanya dengan emoji. Tipe yang aneh menurut Young Lady. Tak semua orang mengerti huruf K, P, atau semacamnya. Tak setiap pertanyaan tuntas terjawab hanya dengan kata 'ok'. Tidak semua orang, termasuk Young Lady yang tidak mampu melihat emoji, memahami emoji yang dimaksud dalam chat.

My Dear, ruang virtual mempersempit jarak dan melebur batas. Semua orang sama saja di ruang virtual: sama-sama punya akun sosmed, punya e-mail plus password, sama-sama chatting, dan sama-sama ingin diresponse. Tak ada kata status sosial di ruang virtual. 

So, cobalah menghargai orang lain dengan fast response. Jangan mengabaikan chat orang lain. Asalkan itu bukan ujaran kebencian atau spam penipuan, tak ada salahnya untuk cepat membalas. Mau itu orang spesial di hidup kita, ataupun bukan siapa-siapa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun