"Tiga juta? Seperti harga kaki palsu yang kubelikan untuk Jose..."
"Ehm, kaki palsu? Katamu kaki palsu, Calvin?"
Dari dalam rumah, keluarlah Jose dengan kursi roda ajaibnya. Mata sipitnya beradu dengan mata sipit Calvin.
"Iya, kaki palsu untukmu. Aku sudah janji kan?"
"Bagaimana kalau aku tak mau?"
Keras kepala, bisik hati kecil Calvin. Lama-lama Jose layak mendapat gelar Mr. Stonehead. Sikap keras kepala Jose membuat gemas.
Arini berlari menuruni tangga parket. Dia melompat ke pelukan Calvin. Hari ini Calvin berjanji untuk mengajak Arini bermain bersama. Sejak Jose lumpuh, tugas mengasuh Arini secara otomatis dibagi tiga orang: Calvin, Jose, dan Alea.
"Daddy, ayo kita main!" seru Arini ceria.
"Iya, Sayang. Sebelum pergi, bilang apa dulu?" Calvin mengetes Arini.
Sebagai jawaban, Arini mengucap salam pada Ayah-Bundanya. Tak lupa diciumnya pipi mereka.
"Good girl. Let's go, Sweetheart."