Sebelum mengajak kalian berdiskusi, Young Lady cantik mau kalian lihat video ini dulu.
Dan ini
Ok, good. Soal Djarum vs KPAI tengah hangat-hangatnya diperbincangkan setajam...silet. Di sini Young Lady berusaha tidak memihak atau menyalahkan siapa pun. Young Lady hanya ingin memberi tanggapan dari sisi anak-anak.
Sebagai mantan anak kecil yang sering ikut ajang prestasi setiap tahun, Young Lady cantik tidak merasa dieksploitasi. Young Lady bahagia mengikuti event demi event. Enak malah, bisa dispen dan tidak ikut pelajaran. Nilai ujian aman sebab terbantu prestasi nonakademik.
Benar bahwa waktu main jadi berkurang. No problem, toh proses itu masih bisa dinikmati. Alih-alih main, Young Lady latihan vokal, belajar menulis cerita, siaran radio, bahkan main film dalam project yang disodorkan seorang teman, dan pernah fashion show juga.Â
Hari Minggu, yang biasa dipakai anak untuk bermain atau tidur sampai puas, malah digunakan Young Lady untuk menghibur teman-teman yang masih kecil dengan membawakan program radio "Aksis Kecil".Â
Asyiknya, dari kecil Young Lady sudah punya fans. Pernah anak-anak itu datang ke radio hanya untuk salaman sama Young Lady cantik.
Tiap kali ada ajang ini-itu, orang tua selalu mendampingi Young Lady. Apakah Young Lady merasa dieksploitasi? Nope. Justru Young Lady yang mengeksploitasi uang ortu. Buat hotel, baju, dan bayar pelatih berkompeten sebelum hari H. Tapi orang tua senang-senang saja. Begitu pula Young Lady.
Well, jadi ingat masa-masa manis itu. Prepare sebelum ajang ini-itu. Menyiapkan baju, latihan berminggu-minggu, dispensasi dari sekolah (itu yang paling menyenangkan karena tidak usah sekolah dengan izin khusus), menjadi kebanggaan sekolah, datang ke hotel sehari sebelum event, dan pulang membawa kemenangan lalu merayakannya bersama sepupu. Biasanya ada perayaan kecil di rumah kalau Young Lady pulang membawa kemenangan.