Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Horor, Lift yang Mengarah ke Basement dan Wangi Hio di Kuburan Keluarga

5 September 2019   06:00 Diperbarui: 5 September 2019   06:42 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Well, akhir-akhir ini Kompasianer jadi antusias membagikan kisah horor mereka. Gegara cerita KKN Desa Penari yang ternyata janggal dan fiktif itu. Apakah Young Lady sudah terlambat? Terlambat atau tidak, Young Lady tetap ingin berbagi dua kisah ini.

-Lift yang mengarah ke basement

Gedung fakultas tempat Young Lady menyelesaikan S1 berlantai lima. Tersedia dua lift. Mahasiswa hanya boleh memakai lift dari lantai dua. Sedangkan dosen, staf, dan tamu boleh menggunakannya dari lantai satu. Ada kebijakan sendiri buat Young Lady. So, Young Lady cantik boleh memakai lift dari lantai pertama.

Celakanya, lift sering rusak. Entah macet atau kenapa. Sudah banyak cerita mahasiswa yang terkurung dan menggedor-gedor pintu lift karena benda stainles itu tetiba mati. Menakutkan ya. Terlebih, tak ada sinyal di dalam lift. Semakin sulit bila lift mendadak mati dan kita terjebak di dalamnya.

Itulah yang selalu ditakutkan Young Lady tiap kali naik lift. Apa lagi, hampir setiap hari Young Lady naik lift sendirian. Syukur-syukur ada dosen, tamu, or karyawan ikut menemani. Namun, hal itu jarang terjadi.

Selain sering bermasalah, lift di kampus terkenal horor. Ada enam tombol pilihan di dalam lift: tombol-tombol berangka 1 sampai 5, dan tombol berhuruf B yang berarti basement. Tak ada orang waras yang pernah naik lift dari basement. Sebab ruangan gelap nan berantakan itu tidak terpakai. Anehnya, sering kali lift mengarah secara misterius ke basement. 

Pemandangan di sana sungguh seram. Young Lady merasakan energi negatif setiap kali dibawa ke basement secara tak sengaja oleh si lift. Ruangan basement begitu gelap tanpa cahaya. Kursi-meja rusak berserakan. Energi negatif terpancar begitu kuat. Tubuh ini gemetar dan terasa dingin seketika. Dengan tangan tremor, Young Lady selalu buru-buru menekan tombol close atau tombol apa saja yang paling dekat dari jangkauan. Sayangnya, tombol-tombol lift mendadak jadi super lambat sewaktu lift mencapai basement.

Suatu petang, Young Lady masih stay di kampus karena harus latihan paduan suara. Latihan paduan suara makin intens seiring kian dekatnya event. Ruang latihan berada di lantai empat. Sedangkan Young Lady ada keperluan sebentar di lantai dua. Masuklah Young Lady cantik ke dalam lift untuk kembali ke lantai empat. Tombol berlabel angka 4 ditekan.

Anehnya, lift justru turun. Merinding tengkuk Young Lady. Bukankah seharusnya lift naik? Lift turun, terus turun. Sampai akhirnya...

Ting tong

Terdengar bunyi ganjil yang tidak biasa. Dan...drettt, pintu lift terbuka. Jantung ini nyaris copot. Lift secara misterius mengarah ke basement!

Detik berikutnya, Young Lady berteriak ketakutan. Ingin sekali cepat-cepat naik ke lantai empat. Sungguh horor melihat kondisi basement menjelang malam. Atmosfernya lebih mengerikan. Young Lady merasakan kehadiran mereka begitu dekat. Saaaangat dekat.

Bila ingat momen-momen "dibawa" si penunggu ke basement, Young Lady merasa ingin menangis. Mau rasanya ditemani ketika naik lift. Aku tak mau sendiri, seperti kata BCL. Hati kecil Young Lady mengatakan, ingin ditemani mom atau "Calvin Wan".

Sedihnya, kondisi "Calvin" tak memungkinkan untuk menemani Young Lady naik lift. Namun, ia menenangkan dengan lembut tiap kali kejadian terulang. Ia selalu membuat Young Lady tenang.

-Wangi Hio Di Kuburan Keluarga-

Rumah Young Lady berdampingan dengan kuburan keluarga. Sebenarnya, tak ada yang angker dari kuburan itu. Gangguan justru datang dari "penghuni" baru.

Kejadiannya di Sabtu sore yang cerah. Hari itu bukan waktunya ziarah. Young Lady sedang bersantai sambil membaca beberapa tulisan. Keasyikan Young Lady dirobek wangi hio. Datangnya dari luar.

Hati Young Lady bertanya-tanya. Siapakah yang membakar hio? Bukan waktunya ziarah, bukan waktunya sembahyang, sore-sore di akhir pekan pula. Tak ada orang di luar. Akan tetapi, wangi hio makin kuat.

Semenit kemudian, tubuh ini dibanjiri rasa dingin. Dingin yang tidak wajar. Seperti ada tangan tak kelihatan yang menarik tubuh Young Lady. Energi negatif berputar-putar begitu kuat.

Serangan itu berlangsung selama beberapa menit. Hasilnya, Young Lady merasakan sakit selama semalam. Kata pembimbing spiritual, ada "penghuni" baru yang ingin berkenalan dengan Young Lady. Gemas dan kesal Young Lady cantik mendengarnya. Mengajak kenalan kok menyakiti? Ok fine, Young Lady memang cantik. Tapi jangan kasar-kasar dong kalau mau kenalan.

Seorang teman yang bisa berkomunikasi dengan makhluk halus menjelaskan kalau pendamping Young Lady adalah sesosok wanita cantik berkulit putih dan bermata sipit. Wanita berparas oriental tak kasat mata itu akan mengawasi orang-orang yang berinteraksi dengan Young Lady. Bila orangnya baik pada Young Lady cantik, dia akan membiarkan. Sebaliknya, bila orangnya jahat, ia akan memberikan "peringatan" dengan caranya. Entah bagaimana bentuk peringatan itu. Young Lady tak tahu harus percaya atau tidak. Yang jelas, Young Lady tak suka diajak berkenalan oleh makhluk halus dengan cara kasar begitu.

Anyway, Young Lady tidak bisa berkomunikasi dengan mereka. Tetapi diri ini bisa merasakan hadirnya mereka di tempat-tempat tertentu. Waktu kecil, beberapa paranormal tak dikenal mengusap-usap rambut Young Lady dan mengangguk hormat. Katanya, mereka ingin berkenalan dengan Young Lady cantik. Hmmm, kenalan lagi, kenalan lagi.

Kompasianer, apakah kalian punya pengalaman yang sama?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun