Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ditolak Karena "Low Vision"

15 Agustus 2019   06:00 Diperbarui: 15 Agustus 2019   06:04 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makanya, jangan salahkan golongan orang-orang tertentu yang lebih memilih independen dan introvert. Mereka membuka lapangan kerja untuk diri mereka, sekaligus mereka hanya terbuka pada sedikit orang. Karena apa? Karena lingkungan belum tentu mau menerima mereka. Young Lady juga tidak menyalahkan bila anak-anak SLB tetap ingin bersekolah di sana walau mereka mampu mengikuti kurikulum di sekolah umum. Mungkin saja mereka lebih nyaman bersekolah dengan anak-anak sejenis. Seperti juga golongan orang Indonesia keturunan asing yang memilih tetap bersekolah di swasta. Semata demi menghindari luka yang lebih dalam lagi akibat penolakan lingkungan. Baik sekolah luar biasa maupun sekolah swasta berbasis Islam dan Kristen, Young Lady pernah merasakan ketiga-tiganyya.

Pelajaran untuk semua perusahaan dan kantor lainnya: jangan cepat-cepat menolak potensi baru hanya karena orangnya spesial. Contohlah majunya pola pikir orang-orang di negara maju yang mau direpotkan dengan person with special needs.

Pelajaran untuk golongan-golongan minoritas yang sering tertolak: penolakan bisa membuat kalian lebih kuat. Cara terbaik untuk membalas dendam adalah menjadi lebih baik. Tunjukkan pada pihak-pihak yang pernah kalian menolak bahwa kalian mampu menjadi bintang yang paling bersinar. Jangan berharap penerimaan dan kebahagiaan dari instansi tertentu. Kalau bisa, buat sendiri lembaga/perusahaan yang sama, dengan konsep yang lebih adil dan setara. Dan jangan lupakan sesama orang spesial serta minoritas.

Kompasianers, apakah kalian menerima/menolak kehadiran orang spesial?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun