Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Malaikat Itu Tak Datang di Kegelapan

6 Agustus 2019   06:00 Diperbarui: 6 Agustus 2019   06:51 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadis kecil sembilan tahun itu mengangguk. Ya, Ayahnya pria tertampan di dunia.

Dunia berputar cepat. Tangan Calvin mencengkeram erat tepi wastafel. Dia baru saja mengganti piyama rumah sakitnya dengan jas. Tekadnya mengeras untuk menyambut putri cantiknya dengan penampilan sempurna. Jangan sampai tertangkap segurat pun kesakitan.

Tes.

Sesuatu menetes pelan dari hidungnya, merah dan pekat. Bercak darah menjatuhi pinggiran wastafel. Ah, syukurlah. Dara ini mengalir lebi awal. Sebelum Sivia dan Alea datang.

"Datang, Nyonya."

Perempuan bercelemek putih dan berambut beruban itu tergesa memasuki kamar. Wajah bulatnya menampakkan senyum ceria seperti biasa. Pandangan Alea berpindah ke arah asisten rumah tangganya, lalu ia berkata.

"Tolong siapkan sarapan. Saya sudah terlanjur touch up begini, sayang kalau harus masak."

"Siap, Nyonya."

Si asisten rumah tangga melenggang pergi. Alea kembali memfokuskan perhatian pada anak tunggalnya. Ia membungkuk, meneteskan obat ke kedua mata Sivia.

"Mungkin sedikit sakit, Sayang. Tahan ya..." pintanya halus.

Sivia mengerjap. Kembali ia teringat sang ayah. Calvin saja kuat dengan rasa sakit, mengapa dia tidak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun