Setia sepertiku
Hingga waktunya tiba (Rossa-Wanita yang Kaupilih).
Kedamaian meneduhi mereka. Hati mereka damai, damai sekali. Tak perlu robekan selaput mahkota. Tak perlu bercinta. Sungguh, begini saja pun cukup. Ayah Calvin dan Bunda Alea memandang tinggi cinta platonis.
"Terima kasih kau mau bersamaku, Alea. Pasti tidak mudah bagimu." kata Ayah Calvin. Ia mencium kening Bunda Alea dengan lembut.
"Aku tidak meminta apa pun darimu...asalkan kau tetap sehat. Kalau kau sehat, kau bisa menemaniku sampai aku tua nanti." bisik Bunda Alea.
"Sehat?" desah Ayah Calvin, wajahnya berubah hampa.
"Bantu aku berdoa ya."
Baru beberapa jam menghabiskan waktu di presidential suite, Bunda Alea gelisah. Digenggamnya tangan Ayah Calvin kuat-kuat.
"Sayang, kita pulang yuk. Aku kepikiran Jose." pintanya.
Permintaan Bunda Alea mencengangkan. Dengan lembut, Ayah Calvin membelai pipi mulus istrinya.
"Kamu yakin, Sayangku?"