Mata Jose membulat tak senang. Jadi, dirinya mengganggu? Agak sakit hatinya dibilang pengganggu. Memangnya Jose sejelek itu?
"Jose mau ikut Paman Adica," putusnya. Bergerak ke sisi pria berjas grey itu.
Paman Adica menyeringai penuh kemenangan ke arah Paman Revan, lalu membawa Jose pergi. Sedikit sesal berdenyut di hati Paman Revan. Tadi ia salah bicara. Silvi melambai sedih pada SUV putih yang melaju pergi meninggalkan debu.
Sementara itu, Paman Adica berusaha menghibur hati Jose. Dialihkannya anak itu dari rasa rindu pada Ayah Bundanya. Paman Adica memutarkan film kesukaan Jose di TV mobilnya. Ia juga bercerita banyak hal. Celakanya, Jose tak mudah dialihkan. Sebentar-sebentar dia menanyai dimana Ayah Calvin dan Bunda Alea.
"Mereka lagi honeymoon," ceplos Paman Adica tanpa sadar.
"Honeymoon? Apa itu?" Jose mengangkat alis, baru sekali mendengarnya.
"Honeymoon itu...semacam liburan. Ya, liburan. Pasangan yang baru menika hibluran berdua. Anak kecil nggak boleh ikut." jelas Paman Adica terbata.
Jose mengangguk. Hmmmm, rupanya Ayah Calvin dan Bunda Alea sedang liburan. Baiklah, Jose takkan merusak kebersamaan mereka. Anak baik tahu cara membahagiakan orang tuanya.
Tapi...
Bukankah besok jadwalnya terapi? Siapa yang akan menemani Jose phlebotomy?
** Â