Tempat Perayaan Kehilangan
Orang tua mana yang tak bahagia bila punya anak berbakti? Beruntungnya Ayah Calvin mempunyai Jose. Anak lelaki satu-satunya itu sangat mencintai dirinya. Ia pun mencintai mendiang ibu kandung dan calon Bunda barunya.
Cinta Jose pada mendiang Bunda Sivia, Ayah Calvin, dan Bunda Alea begitu besar. Nama ketiganya selalu tersimpan di hati, dalam keadaan sehat maupun sakit. Jose tak pernah lupa mendoakan mereka setiap hari.
Pagi dingin berkabut itu tak melunturkan niatnya. Jose ingin menziarahi makam Bunda Sivia. Setengah mati dibujuknya Ayah Calvin dan Bunda Alea agar diizinkan pergi.
"Tapi di luar dingin sekali, Sayang." tolak Bunda Alea halus.
"Terus kenapa kalo dingin? Jose kan nggak sakit." sanggah Jose keras kepala.
Sesaat Ayah Calvin dan Bunda Alea berpandangan. Hati mereka bimbang. Diizinkan bisa membahayakan kesehatan anak itu, tidak diizinkan akan membuatnya sedih. Siapa pun akan sedih bila dilarang mengunjungi makam orang tuanya sendiri.
"Ayah, Bunda, Jose mau pergi. Jose kangen Bunda Sivia." desak Jose, bergantian menarik-narik jas Ayahnya dan ujung dress Bundanya.
Bagaimana ini? Sepasang Ayah-Bunda ideal itu berdilema. Mereka khawatir terjadi sesuatu pada Jose. Anak Ayah Calvin tak sesehat dulu. Di balik kelincahan dan semangatnya, tertanam satu kelainan darah cukup langka. Hanya tujuh banding sejuta individu yang mengidapnya.
"Calvin, aku takut Jose kenapa-napa. Hari ini Dokter Tian cuti kan? Kau sendiri juga..." bisik Bunda Alea.