** Â Â
Pajangan kristal pecah. Pigura foto terlempar. Kursi-kursi terbalik. Bulu-bulu berhamburan keluar dari bantal sofa. Kaki meja patah. Koleksi jam tangan mahal, parfum, dan buku-buku berserakan.
"Silakan teruskan menghancurkan barang-barang. Ayah memang punya terlalu banyak barang." ujar Ayah Calvin tenang.
Betapa herannya Jose. Ayah Calvin tidak marah. Tidak berusaha mencegahnya merusak barang-barang.
Jose mengamuk. Beban kesedihannya terlampiaskan. Pecahan kaca digoreskan ke jarinya. Tangan Ayah Calvin baret-baret lagi.
"Jose ingin melukai Ayah! Ayah jahat!" teriaknya.
"Silakan..." Ayah Calvin mengulurkan tangan, mengizinkan Jose melukainya.
Srettt...
Goresan lagi. Baret lagi. Darah lagi. Tertangkap kilat kesakitan di mata itu, tetapi Ayah Calvin tak berkata apa-apa.
"Ayah mau tinggalin aku! Ayah nggak sayang lagi sama aku!" teriak Jose.
"Tidak, Sayang. Ayah hanya..."