Ok, Young Lady melangkah anggun membawa tulisan cantik yang baru. Sebenarnya Young Lady menulis cantik hanya untuk menyenangkan hati seseorang. Meramaikan event yang ada “Calvin Wan” di dalamnya.
Young Lady suka yang lembut-lembut. Mulai dari jenis musik, lagu pilihan, warna baju, dress yang identik dengan keanggunan/kelembutan, kriteria pasangan, cara menulis fiksi, sampai memilih presiden. Coba saja lihat koleksi fiksi cantik Young Lady di Kompasiana. Lagu-lagu yang dipakai lembut semua, kan? Sesuai dengan nama depan Young Lady. Nama depan Young Lady diambil dari nama al-Latif, yang artinya lemah lembut.
Dalam memilih pasangan pun, Young Lady menjatuhkan pilihan pada pria berhati lembut. Kalau pria itu tetiba berubah ganas atau keras, siap-siap Young Lady pecat jadi pasangan. Hmmmm, memilih pasangan sudah. Memilih pemimpin pastinya begitu dong.
Jika harus memilih, ya jelas Young Lady pilih Capres petahana. Kenapa coba? Karena hatinya lembut, Dear. Nggak percaya? Coba lihat video ini.
Wow, wow, wow. Young Lady aja amazed, gemes, dan geregetan liatnya. Bukan hanya karena pertanyaan-pertanyaan Cak Lontong yang cerdik menggelitik, tetapi juga cara bicara Pak Ganteng papinya Mas Kaesang. Perhatikanlah, cara bicaranya itu lembuuuut sekali. Tiap pertanyaan dijawabnya dengan nada lembut berwibawa. Ya ampun, kayaknya sejuk banget ya, kalau punya ayah/suami/kakak laki-laki/kakek kayak gitu.
Capres petahana itu bicaranya lembut sekali. Bahkan...oh my God, saat tertawa pun, beliau tetap lembut. Wait wait, kok tiba-tiba Young Lady teringat “Calvin Wan” ya? Pembawaan, cara bicara, sikap, dan hati yang lembut. Oh Dear...
Ketika Cak Lontong sempat menyinggung tentang
“Rakyat tidak makan infrastruktur!”
Pak ganteng yang lembut itu tetap menjawab dengan tenang dan santai. Betul, rakyat tidak makan infrastruktur. Tapi infrastruktur mendekatkan makanan dengan rakyat, membuat makanan jadi murah, dan dirasakan manfaatnya dalam jangka waktu lama. Begitu kira-kira jawabannya. Maaf, kalau Young Lady salah tangkap.
Waktu membahas kisah cintanya dengan Bu Iriana pun, beliau bercerita dengan lembut. Bersepeda berdua, makan bakso, hingga rantai sepeda putus. Ah romantisnya.