"Silvi, kamu beruntung. Lihat apa yang dilakukan malaikatmu."
Refleks Silvi merebut amplop dari tangan Revan. Merobeknya, menarik selembar kertas, lalu membacanya. Sedetik. Tiga detik. Lima detik.
Silvi memeluk Calvin. Merengkuh tubuh yang dipeluk rasa sakit. Tubuh itu tengah rapuh dan menunggu. Helaian kertas di tangannya melayang, jatuh ke lantai. Huruf-huruf berhamburan, berbunyi:
Surat Persetujuan Donor Mata.
** Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H