Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Parade Para Malaikat

25 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 25 Februari 2019   06:00 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Terima kasih," ujar Revan ramah, berlutut di tengah kardus penuh gunungan uang.

Diliriknya panggung. Calvin masih membawakan lagu. Masih melempar senyum menawan. Ah, mereka tak tahu. Sungguh tak tahu. Calvin sesungguhnya tengah kesakitan.

Rasa panas, letih, dan haus para fotografer dan model lainnya tak sebanding dengan rasa sakit pemimpin mereka. Calvin, inisiator gerakan solidaritas ini, berjuang paling keras melawan kesakitan. Lihatlah, hasilnya tidak sia-sia.

Revan melambaikan tangan, tersenyum ke arah Calvin. Paham maksudnya, Calvin balas melambai dan tersenyum. Sedetik. Tiga detik. Lima detik.

Bruk!

Model, blogger, dan inisiator gerakan kasih untuk korban bom gereja itu jatuh pingsan. Darah segar mengalir dari hidungnya.

**   

Wanita cantik bergaun putih itu menangis. Digenggamnya tangan Calvin erat. Sungguh, ia sangat takut kehilangan Calvin.

"Malaikatku, bertahanlah. Jangan pergi...jangan tinggalkan aku." Ia memohon, terisak-isak.

Kamar rawat VIP itu sunyi. Mesin elektrokardiograf berpacu pelan.

Pintu ruangan terbuka perlahan. Revan melangkah masuk. Satu tangannya menggenggam amplop putih berlogo rumah sakit. Dua pasang mata biru beradu. Kakak-beradik itu saling lempar tatapan penuh arti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun