Ah, Young Lady tahu. Pasti yang terpikir di benak kalian saat mendengar frasa itu adalah rumah. No, no. Tempat untuk pulang tak harus rumah.
Mengapa? Mengapa engkau begitu...ups, itu kan lagunya Naif. Begini ya.
Tempat untuk pulang tak harus berupa rumah. Hati orang-orang yang kita cintai adalah tempat untuk pulang. Sejauh apa pun kita melangkah, kita tetap akan pulang juga. Nah, kemanakah kita akan pulang? Ke hati orang-orang terkasih.
Belajar dari dua kejadian tak mengenakkan yang menimpa Young Lady cantik. Young Lady kena scam dan naskah sandiwara radio 'dibanting' begitu saja dengan milik orang lain tanpa klarifikasi. Saat itu, Young Lady cantik benar-benar merasakan adanya tempat untuk pulang? Dimanakah itu?
Yang jelas bukan di rumah. Sebab, rumah Young Lady kurang nyaman untuk dipulangi. Trus dimana dong?
Jawabannya, di Kompasiana. Ya, tempat untuk pulang itu bernama Kompasiana. Sejauh apa pun Young Lady melangkah, apa pun yang dilakukan Young Lady, ujungnya toh balik ke Kompasiana lagi. Cerita, pengalaman, curcol, kesedihan, kebahagiaan, dan kaleidoskop, semuanya Young Lady pulangkan ke Kompasiana.
Young Lady cantik cukup terbuka kan di Kompasiana? Itu karena Young Lady nyaman di sini. Rumah besar Kompasiana menawarkan kehangatan, kekeluargaan, dan kenyamanan.
Bukan web Kompasiana dan tim adminnya yang membuat nyaman. Tetapi sejumlah Kompasianer yang dipercaya. Di Kompasiana, Young Lady mendapat dukungan. Di Kompasiana, Young Lady menemukan penawar luka.
Aneh ya. Di tempat yang banyak errornya, timnya banyak minusnya, Young Lady malah menemukan kenyamanan. Ketika Young Lady discam, Young Lady melabuhkan perasaan pada sejumlah Kompasianer yang terpercaya. Pengalaman itu juga tertuang dalam tulisan cantik. Setidaknya, Young Lady cantik bisa menemukan sebentuk penghiburan.
Saat naskah sandiwara radio 'dibanting' dengan kurang ajar oleh naskah orang lain tanpa klarifikasi, Young Lady juga memulangkan kesedihan ini ke Kompasianers. Tentunya mereka yang terdekat dan terpercaya. Tak mau ya, memberikan info dan cerita pada orang berhati hitam yang tidak tepat.
Beruntunglah orang yang memiliki tempat untuk pulang. Sejauh apa pun langkah kita, apa pun yang kita lakukan, ingatlah untuk pulang. Pulanglah ke hati orang-orang yang kita cintai. Kompasianers, dimanakah tempat kalian pulang?