Akhir tahun begini, biasanya di Kompasiana ramai kurasi tulisan. Tapi, kok keliatannya belum ada ya? Apakah Kompasianer sudah terlalu malas mengkurasi artikel teman-temannya? Oh, sayang sekali.
Eits, jangan khawatir. Young Lady cantik datang membawa tulisan kurasi. Siapa bilang Young Lady nggak bisa kurasi? Malaikat juga tahu, kayak lagunya Dewi Lestari. Siapa yang jadi juaranya...juara apa? Juaranya kurasi di Kompasiana itu ka Syifa. Jelas bukan Young Lady. Tapi yang jelas, Young Lady mau lempar tulisan kurasi yang cantik.
Yups, sejenak kita tinggalkan dulu serial Langit Seputih Mutiara. Tinggalkan sejenak kisah ayah-ayah ganteng dan inspiratif "Abi Assegaf". Kita ketemuan dulu sama malaikat tampan bermata sipit "Calvin Wan".
Sebagian besar Kompasianer pasti sudah tahu siapa dirinya. Setidaknya yang masuk grup cantik bentukan seorang Kompasianer senior, dan yang datang di Kompasianival 2017. Namanya melambung di Kompasiana berkat artikel-artikel ekonomi dan bisnisnya yang brilian. Interaksinya di Kompasiana, jangan dikatakan lagi. Dia mampu konsisten menulis di sela kesibukannya. Walau sudah memiliki situs pribadi, pria tampan satu ini tetap rendah hati dengan terus menulis di Kompasiana.
Tangan dinginnya mampu menghasilkan artikel-artikel bernas di bidang ekonomi dan bisnis. Tapi, jangan salah. Renungan-renungan humanioranya pun inspiratif dan mengena. Sepasang tangan itu pulalah yang tiap hari menayangkan tulisan-tulisan cantik Young Lady, lengkap dengan gambar dan video musiknya. That's sweet.
Ia Kompasianer yang menyenangkan, teman yang baik, sahabat setia, pria fatherly, motivator yang inspiratif, potensial menjadi ayah, guru, pemimpin, penulis, dan pendamping yang lembut, sabar, serta penyayang. Yang dipuji hidungnya jangan terbang dulu ya. Baca kurasi cantik ini sampai selesai. Jangan anggap ini flirting messages dari Young Lady. Ini serius, Sayang.
Nah, kali ini Young Lady mau kurasi 3 artikel reflektif yang ditulisnya sepanjang tahun 2018. Check this out.
1. Melihat Gelas, Setengah Isi atau Setengah Kosong?
Judulnya cantik ya? Gelas setengah isi dan setengah kosong. Bikin penasaran. Well, artikel ini ditayangkan tanggal 12 September 2018. Hebatnya si tampan penulis artikel. Tulisan reflektifnya ini dilabel artikel utama. Ia menganalogikan untuk melihat masalah dari sudut pandang positif. Melihat masalah, penyelesaian, berikut hal-hal positif yang bisa diambil hikmahnya dari masalah kehidupan.Â
Tak ada kehidupan tanpa masalah. Analoginya tentang gelas begitu mengena. Lewat artikelnya, sosok inspiratif satu ini mengajarkan pada kita untuk tidak mengeluh saat tertimpa masalah. Wow, bijak sekali ya.Â
Wait, kenapa Young Lady seolah melihat ada aura dan spirit Opa Effendi dalam diri dan tulisan-tulisannya? Sebentar lagi dia pasti akan menggantikan sosok Kompasianer senior itu. Artikelnya yang satu ini recomended untuk para pemimpin dan orang-orang yang sulit berpikiran positif atas serangkaian masalah hidup yang menimpanya.
2. Kemarin, Besok, dan Hari Ini
Kalau Young Lady jadi adminnya, artikel satu ini sudah Young Lady beri label pilihan or artikel utama. Sayang sekali, artikel yang diposting 25 September 2018 ini tak dilabel sama sekali. No problem, label dari manusia itu hanya bonus. Yang penting amalannya telah dicatat Tuhan dan malaikat-malaikatNya. Biar jadi amalan ilmu yang bermanfaat.
"Kejadian buruk yang mungkin ingin kita lupakan dan kejadian baik yang mungkin ingin kita kenang. Baik yang jangan sampai membuat kita terjebak nostalgia."
Setuju banget sama kutipan di artikel itu. Secara implisit, penulisnya mengajak kita untuk move on. Boleh mengambil pelajaran hidup dari peristiwa kemarin, tetapi jangan berlarut-larut. Jangan terkalahkan kenangan. Begitulah maksudnya yang ditangkap Young Lady.
"Apakah yang pernah kita lakukan agar hari ini menjadi baik? Janganlah melakukan apa yang menyebabkan hari ini menjadi buruk."
I do agree with you, Dear. Ia memotivasi kita untuk belajar dari kesalahan dan tidak mengulang kesalahan yang sama. Berusaha melakukan yang terbaik di hari ini, begitu pun seterusnya. Inspiratif banget ya. Salut Young Lady sama penulisnya. Bentar lagi, dia layak dinobatkan jadi Hot Daddy di Kompasiana. Motivasinya itu loh, fatherly dan keren abis.
3. Naik Turun Bagaikan Layang-layang
Siapa yang waktu kecil suka main layang-layang? Ternyata, jenis permainan satu ini dijadikan analogi dalam tulisan reflektif punyanya my charming angel with the slanting eyes. Layang-layang yang naik-turun menjadi pemandangan indah. Begitu pula halnya dengan naik-turun dalam kehidupan. Terus-menerus di puncak akan menciptakan kejenuhan.Â
Tak ada salahnya turun sejenak untuk refleksi dan berusaha agar ketika kelak naik lagi, apa yang tadinya biasa menjadi luar biasa. Naik-turunnya kehidupan dekat dengan keseimbangan.Â
Terus-menerus berada di puncak melelahkan. Terus-menerus berada di bawah pun tak enak juga. Harus ballance. Artikel satu ini ditulis tanggal 20 Desember 2018 dan mendapat label pilihan. Label yang pantas, mengingat di dalamnya banyak pelajaran berharga yang bisa kita ambil.
Ok, itulah 3 artikel yang telah dikurasi Young Lady. Young Lady tahu dirilah, nggak berbakat kurasi. Tapi seperti kata Arsy Widianto dan Brisia Jodie di lagu mereka, Biarkan aku mencintaimu dengan caraku...biarkan Young Lady mengkurasi dengan caraku. Kompasianers, mana kurasi kalian?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H