Minggu lalu, Young Lady cantik mengalaminya. Berawal dari topik. Topik siaran telah didiskusikan dengan pimpinan yang berhati lembut dan sabar beberapa hari sebelumnya. Semua telah disepakati. Pokoknya beres sajalah.
Tetiba, beberapa menit sebelum siaran, produser acara mendekati Young Lady. Apa yang dia lakukan? Memuji Young Lady cantik? Melihat baju, tas, dan sepatu yang dikenakan? Tidak juga. Tanpa diduga, dan sungguh tanpa rencana...seperti judul lagu itu...sang produser acara menyodorkan topik yang sangat, sangat berbeda.
Jelas saja Young Lady kaget luar biasa. What should I do? Pikir Young Lady panik. Pemberian topik yang jauh berbeda, hanya ada waktu beberapa menit untuk mempelajarinya, dan misskomunikasi antara penyiar, pimpinan, serta produser acara. Tiga kejutan yang membuat Young Lady tak siap menerimanya.
Apakah sampai di situ saja? Big no. Ternyata, Young Lady malah disuruh mewawancarai narasumber di sesi kedua sampai akhir. Narasumber yang belum dikenal Young Lady. Narasumber yang tidak sempat Young Lady ajak bicara sebelum naik siaran. Begitu sempitnya waktu.
Saat itulah Young Lady benar-benar kaget dan bingung. Konsentrasi jadi tidak stabil. Rangkaian topik yang berusaha dikuasai sontak berantakan di dalam pikiran. Perasaan sontak berubah tak tenang.
Young Lady cantik hanya bisa melabuhkan rasa khawatir pada seseorang. Siapa lagi kalau bukan malaikat tampan bermata sipit "Calvin Wan"? Satu-satunya orang yang dipercaya Young Lady di rumah besar.
Ia tidak memberi pencerahan. Tak juga memberi solusi. Hanya mendengarkan dan berusaha menenteramkan. Memang bukan solusi yang dibutuhkan Young Lady darinya. Cukup pengertian dan ketenangan, that's all.
So, Young Lady melangkah memasuki studio dengan hati diberati kekhawatiran. Mulailah Young Lady membawakan pengantar siaran dengan kalut. Susah payah menyembunyikan ketidaktenangan di balik suara lembut dan sikap manis. Di sesi kedua, Young Lady mewawancarai narasumber tanpa bekal persiapan sama sekali. Tak ada daftar pertanyaan. Wawancara dilakukan spontanitas saja. Di akhir sesi kedua, sempat misskomunikasi lagi dengan pengarah teknik siaran.
Parah, pokoknya program edisi minggu kemarin parah banget buat Young Lady. "Calvin Wan" hadir bagai malaikat seperti biasa. Dia menenangkan, meyakinkan, dan memberi penguatan. Ia yang mendengarkan siaran Young Lady di sela-sela kesibukannya, tetap memuji. Entah tulus entah tidak. Ia katakan semuanya masih cukup bagus. Semuanya akan baik-baik saja.
Di luar dugaan, sosok inspiratif pimpinan lembut dan sabar pun mendengarkan di sela jadwal aktivitasnya yang padat. Beliau tetap memperhatikan Young Lady cantik dari jauh. Dengan lembut, pria penyabar itu membesarkan hati Young Lady.
Kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga untuk para penyiar dan produser acara lainnya di luar sana. Hindari misskomunikasi. Usahakan ada komunikasi yang baik antara penyiar dan produser acara sehari sebelum atau beberapa jam sebelum program acara. Beri waktu penyiar untuk mempelajari topik yang akan mereka bawakan. Akan lebih mudah bila produser acara menyiapkan sendiri bahan-bahan lengkap untuk topik itu. Alhasil, penyiar tidak perlu mencari-cari sendiri dan kehilangan waktu.