Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Langit Seputih Mutiara, Elegi Cinta Abi Assegaf

23 November 2018   06:00 Diperbarui: 23 November 2018   06:08 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Pixabay.com

Syifa menunduk malu, pelan melepaskan tangan kurus Abinya. Kepala Adica tertunduk lebih dalam lagi. Tak disangkanya situasi di rumah serumit ini.

"Berterima kasihlah pada Calvin. Saat kita tidak ada, dialah yang rawat Abi kalian."

Langsung saja Syifa melempar diri ke pelukan Calvin. Dia tak bisa membayangkan apa jadinya Abi Assegaf bila tak ada Calvin. Tembok gengsi yang sangat kokoh di hati Adica mencegahnya mengucap kata sakti terima kasih. Rasanya enggan sekali mengakui kebaikan hati kakak kandungnya.

"Abi, aku minta maaf. Seharusnya aku tak meninggalkan Abi...!" kata Syifa sedih saat Abinya selesai shalat.

"Tidak ada yang perlu dimaafkan, Syifa. Abi baik-baik saja." Abi Assegaf berujar menenangkan.

"Abi, bagaimana kalau aku mengundurkan diri saja sebagai putri kampus? Biar aku fokus merawat Abi."

Nekat, sebuah usulan nekat. Arlita menatap tajam putrinya. Adica terbelalak. Calvin mengerutkan dahi. Wajah Abi Assegaf berubah sendu.

"Syifa Sayang, Abi tak pernah mengajarimu melanggar komitmen. Kamu harus bertanggung jawab atas pilihanmu. Abi tidak ingin menjadi perusak impianmu. Bukankah kedudukan putri kampus yang selama ini kauinginkan?"

Suara Abi Assegaf begitu lembut, sarat kesedihan. Sedih hatinya karena telah menjadi penghalang cita-cita sang putri. Sesaat Abi Assegaf merasa dirinya ayah tak berguna.

"Jangan mundur dari putri kampus, Syifa." cegah Adica.

"Kalau ada yang akan menjaga Abi, itu aku. Takkan kubiarkan kejadian ini terulang lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun