Kau kan tetap ada
Di dalam jiwa (Isyana Sarasvati-Tetap Dalam Jiwa).
Silvi terisak. Dekapannya di tubuh Calvin bertambah erat. Di otaknya, kembali terekam kata-kata Revan.
"Silvi, jangan biarkan orang ketiga masuk dalam hidupmu dan Calvin. Sosok sebaik Calvin Wan tak pantas digantikan siapa pun, termasuk pria lesung pipi itu. Jangan berani-berani menghancurkan apa yang telah kaubangun sendiri."
Sang kakak terus mengingatkannya. Tentu saja Silvi bertekad menjaga amanah itu sebaik mungkin. Revan benar. Calvin terlalu baik, terlalu sempurna untuk disakiti.
Tiap kali godaan datang, Silvi selalu membangkitkan ingatan dan rasa cinta pada Calvin. Siapakah yang menyapanya tiap pagi? Siapakah yang selalu di sisinya dalam keadaan apa pun? Siapakah yang dua-tiga kali memberinya pelukan setiap hari? Siapakah yang terus memberikan perhatian, kasih sayang, dan kelembutan? Hanya Calvin yang bisa melakukan itu.
Jangan biarkan orang ketiga masuk. Orang ketiga hanya akan melukai. Luka fisik mungkin bisa sembuh, tetapi luka hati akan tetap meninggalkan bekas walau sudah pulih dalam waktu lama.
** Â Â Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI