Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Tulang Rusuk Malaikat] Pernikahan Malaikat

5 November 2018   06:00 Diperbarui: 5 November 2018   06:08 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu dan Mama adalah wanita tercantik...tak bisa dibandingkan."

Malaikat tampan bermata sipit memeluk putri cantik. Lengan mereka saling melingkar, menyalurkan kehangatan. Mereka terlarut dalam kehangatan hingga terlupa.

Bunyi tepuk tangan memburai kebersamaan. Revan berdiri di depan pintu kamar. Jas Bottega Venetta biru tersampir di lengannya. Refleks Calvin dan Silvi melepaskan diri.

"Bagus ya, kakaknya baru pulih dari kecelakaan...adiknya malah mesra-mesraan sama calon suaminya." komentar Revan.

Calvin tertawa. Silvi tersenyum malu, lalu membantu Revan memakai jasnya. Pria blonde itu senang juga dipakaikan jas oleh sang adik.

"Mau banget kupakaikan jas?" seloroh Silvi.

"Mau dong. Kamu kan adikku."

"Makanya, jangan jomblo terus. Cepetan cari pasangan. Biar nanti ada yang bantuin pakai jas."

Suasana kamar tamu hangat oleh canda. Dua pemuda dan satu gadis beda etnis itu lekat dalam kebersamaan, walau terlahir berbeda.

**     


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun