Dear Penerbit Loveable,
Bulan April 2018, saya mengirimkan naskah ke penerbit Loveable via e-mail. Lama menunggu, akhirnya ada konfirmasi bila naskah telah sampai ke meja redaksi. Estimasinya 2 bulan.
Dua bulan telah berlalu. Lebih dari 2 bulan saya menunggu. Menginjak bulan ketiga, tepatnya 7 Agustus, saya memberanikan diri menelepon langsung ke kantor redaksi Loveable. Telepon saya diterima langsung oleh editornya. Saya dengar suara lembut dan nada bersahabat di seberang sana. Bahkan, saya mendapat kontak sang editor ketika saya memintanya.
Minggu berikutnya, saya kontak sang editor secara pribadi via aplikasi chat. Pukul 8 pagi saya kontak, tetapi tak berbalas juga hingga 10 jam kemudian. Padahal saya hanya menanyakan follow upnya.
Lewat office hour, saya beranikan diri meneleponnya dan menanyakan dengan lembut. Ia katakan belum bisa memberi jawaban. Saya dibolehkan menanyakan lagi minggu depan.
Begitu terus berulang dari minggu ke minggu hingga penghujung Agustus. Sampai akhirnya, editor itu menjanjikan akan memberi jawaban via surel pada tanggal 31 Agustus.Â
Mulanya, hati saya sedikit lega. Yah, paling tidak, tanggal 31 nanti saya dapat kepastian. Tak peduli mau ditolak atau diterima. Yang penting naskah saya tidak digantungkan begitu lama. Sudah terlalu lama, seperti lagunya Kunto Aji, sudah terlalu lama naskah saya digantung.
Tanggal 31 tiba. Saya menunggu dan menunggu. Sengaja saya kosongkan jadwal dan tak pergi kemana-mana tanggal itu. Sudah saya siapkan mental dengan kemungkinan terburuk. Waktu berlalu, akhirnya lewatlah tanggal 'sakral' itu.
Dan...tahukah apa yang terjadi? Tak satu pun ada e-mail masuk dari pihak Loveable. Sekali lagi, naskah saya yang di sana tak jelas statusnya.
Kesal? Sudah pasti. Di PHP tuh sakit. Kecewa? Sangat. Bukan karena terlalu berharap naskah akan diterima, tetapi kecewa dengan ingkar janji berulang-ulang. Kecewa juga dengan pembiaran/pengabaian dari penerbit buku pada penulis yang melamarkan naskahnya.
Sejak tanggal 31 Agustus, saya tak pernah menanyakan lagi follow up naskah saya pada pihak Loveable. Terserah, seperti lagunya Glenn Fredly. Terserah mau dikemanakan dan diapakan. Saya sudah terlanjur sedih dengan pembiaran dan penggantungan yang tak jelas. Buat apa repot-repot bertanya kalau toh hadirnya kita tiada diinginkan?