Lalu, manakah yang lebih menyakitkan? Selingkuh fisik atau selingkuh hati? Jawabannya, tergantung siapa yang merasakan.
Menurut Todd Creager, terapis dan konseling pernikahan, seks, dan pasangan, selingkuh hati jauh lebih menyakitkan. Khususnya bagi wanita. Ketakutan wanita bila dikhianati dan diselingkuhi secara emosional jauh lebih besar. Therapyst dari The Affair Clinic, Ivonne, sepakat dengan Creager.
Dilansir dari metro.co.uk, Ivonne menyatakan wanita jauh lebih sakit ketika pasangannya berselingkuh hati. Bagi wanita, hubungan fisik dan seksual baru bisa tercipta saat si wanita sudah memiliki hubungan emosional yang kuat dengan seseorang.
Di satu sisi, seseorang tak bisa menciptakan hubungan emosional yang kuat dengan lebih dari satu orang. Sewaktu terjadi hubungan emosional baru, maka hubungan emosional lama akan merenggang.
Adriana S. Ginanjar, seorang psikolog dan konsultan pernikahan, mengungkapkan hal senada. Bagi pria, selingkuh harus melibatkan hubungan seks. Sedangkan bagi wanita, berhubungan emosional secara intens tanpa melibatkan kontak fisik pun sudah dianggap perselingkuhan. Begitu ungkapnya dalam buku Pelangi Di Akhir Badai.
Benang-benang konklusi dapat ditarik. Pria jauh lebih sakit dengan selingkuh fisik. Sedangkan wanita menganggap selingkuh hati lebih menyakitkan. Wanita akan lebih terluka membayangkan pasangannya masih mencintai orang lain dibandingkan membayangkan pasangannya berhubungan seks dengan orang lain. Sementara itu, pria lebih tersakiti bila melihat pasangannya berhubungan seks dengan orang lain.
Selingkuh tak hanya terjadi ketika godaan datang dari luar. Misalnya, karena ada orang lain yang lebih menarik secara fisik dan kepribadian. Selingkuh dapat pula terjadi ketika ikatan emosional dengan pasangan telah melonggar, rasa cinta memudar, konflik tak berujung, dan kejenuhan yang memuncak.
Siapa yang mau diselingkuhi? Tidak ada. Sudah banyak lagu yang menggambarkan tidak enaknya diselingkuhi, seperti Begitu Saja dari RAN. Dalam suatu hubungan, tak ada yang menginginkan perselingkuhan.
Tanpa kontak fisik, selingkuh dapat terjadi. Bukankah selingkuh hati hanya melibatkan perasaan? Selingkuh hati lebih berbahaya dibandingkan selingkuh fisik.
Tanpa sadar, pelakunya telah menipu dan mengkhianati pasangannya. Tak tertutup kemungkinan selingkuh hati bisa menghancurkan relasi bila pelakunya sudah tak bisa lagi berpikir rasional. Selain itu, selingkuh hati lebih mudah disembunyikan dengan rapi.
Bersalahkah para pelaku selingkuh fisik dan selingkuh hati? Sangat bersalah. Berdosakah mereka? Ya, mereka berdosa. Sebab mereka telah menyia-nyiakan cinta pemberian Tuhan, ingkar janji pada pasangan dan padaNya. So, hati-hatilah bagi kalian yang telah memiliki orang terkasih, orang yang butuh kalian.