Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Panggilan Sayang dan Teori Labelling: Apakah Selalu Negatif?

5 Agustus 2018   06:02 Diperbarui: 5 Agustus 2018   06:04 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Malaikat bermata biruku yang cantik."

Ada Mbak dokter pintar dan baik yang bilang gitu sama Young Lady kemarin pagi. Awalnya karena dikasih kejutan kecil...cieee kejutan. Yah pokoknya begitulah.

Wait, wait. Ada poin yang disoroti Young Lady cantik: malaikat bermata biruku yang cantik. Ok, anggaplah frasa itu sebuah variabel. Variabel dari panggilan khusus, panggilan sayang, atau semacamnya. Soalnya Young Lady mau bahas itu.

Tetiba Young Lady teringat teori labelling. Teori ini dikemukakan oleh Edwin Lemert. Menurut Lemert, labelling berupa teori dalam penyimpangan. Labelling bersifat pemberian cap, pemberian julukan, pemberian label pada seseorang oleh masyarakat. 

Berdasarkan teori labelling, orang yang mendapat label menyimpang dari masyarakat akan melanjutkan perilaku menyimpang. Misalnya ia disebut pencuri, maka ia akan terus mencuri. Toh sudah terlanjur disebut pencuri, mau apa lagi?

Kira-kira begitu gambaran teori labelling. Paham kan? Maaf kalau kurang paham. Young Lady bukan sosiolog.

Nah, teori labelling ini muncul dalam ilmu sosiologi. Labelling bersifat negatif, sebab menyebabkan terjadinya penyimpangan sosial. Pertanyaannya, apakah pemberian julukan selamanya bersifat negatif?

Kalau kalian tanya Young Lady, dari kecil Young Lady sudah jadi ratunya julukan. Teman-teman memberi banyak julukan/label pada Young Lady cantik. Waktu kecil, banyak teman di sekolah memanggil Young Lady 'bule'. Seorang anak lelaki, kakak kelas yang satu sekolah dengan Young Lady, dulu sering memanggil 'boneka barbie'. Unfortunately, kakak kelas itu sudah lama meninggal.

Waktu remaja, Young Lady sering dijuluki 'Princess'. Masuk kuliah semester pertama, seorang senior punya panggilan khusus pada Young Lady: Peri Kecil. Almarhum Mas Cinta, atau di Kompasiana biasa dikenal sebagai Mas Wahyu, menjuluki gadis bermata biru dan bergaun putih ini sebagai Young Lady. 

Beberapa orang menjuluki Young Lady 'Little Angel'. Malaikat tampan bermata sipit "Calvin Wan", memanggil Young Lady dengan sebutan 'Little Princess'.

Panggilan-panggilan khusus yang bersifat menjuluki biasanya didasarkan pada sifat/karakter. Ada pula yang melabeli dari ciri fisiknya. Orang memberi julukan/label pada orang lainnya dengan maksud tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun