Ya, itu tadi keanehan-keanehan jelang Eid Mubarak. Meski begitu, ada kesenangannya juga. Contohnya saja hari kemarin. My mom dapat sebotol soft drink sebagai hadiah Lebaran dari pedagang langganannya. Hadiah Lebaran itu spesial untuk my mom. Yah, Young Lady tahu pastilah gimana my mom. Orangnya royal, gampang kasihan, dan hampir tiap pedagang suka padanya. Sebab my mom tidak suka menawar harga dan membayar saja harga yang ditetapkan. Tidak seribet kebanyakan emak-emak zaman now lainnya. Justru sering kali my mom dapat harga lebih mahal. Tak tahu mengapa. Dikira orang kaya kali ya...padahal bukan.
Anyway, masih soal hadiah Lebaran, setengah lusin stoples yang terbeli minggu kemarin sudah disiapkan sebagai hadiah Lebaran untuk orang-orang yang membutuhkan. Stoples itu diisi kue-kue Lebaran. Young Lady sudah pernah cerita kan di salah satu artikel cantik? Lebih baik memberi makanan pada kaum duafa dari pada uang? Young Lady setuju apa yang diajarkan Pak Yusuf Hamka, Muslim keturunan Tionghoa yang berbagi seribu porsi makanan berbuka puasa tiap hari di depan Kelenteng Petak Sembilan. Insha Allah, kue-kue Lebaran itu akan diberikan sebelum Eid Mubarak.
Membicarakan kue, keluarga Young Lady cantik pun tak lupa menyajikan aneka jenis kue di hari raya Eid Mubarak. As usual, menu-menunya perpaduan antara Indonesia dan Holland. Indonesian food seperti rendang, bakso, dan opor ayam akan disiapkan. Tetapi lebih banyak western foodnya. Biasanya kami juga menyediakan pizza. Tahun ini ditambah sphagetti. Sedangkan pizza selalu menjadi olahan rutin yang tersaji tiap Eid Mubarak. Tak ketinggalan beberapa varian kue-kue dari Negeri Kincir Angin.
Nah, begitu kira-kira persiapan jelang Eid Mubaraknya Young Lady. Kalau Kompasianers yang lain bagaimana?
** Â Â Â
Paris van Java, 13 Juni 2018
Tulisan cantik, dari Muslim cantik bermata biru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H