Rossie takkan bisa menarik lagi keputusannya. Ia teetap teguh memegang tiga kaul kebiaraannya: kemiskinan, kemurnian, dan ketaatan. Semusim waktu yang diperlukan Calvin untuk mencintai Rossie. Seumur hidup ia habiskan untuk melupakan biarawati cantik berdarah Sunda-Jerman itu.
** Â Â Â
Ada cinta yang sejati
Ada sayang yang abadi
Walau kau masih memikirkannya
Aku masih berharap kau milikku (Isyana Sarasvati-Masih Berharap).
** Â Â Â
Mengenakan jas hitam, Calvin terbaring di lantai. Ia berbaring tak bergerak, tak bergerak, tak bergerak. Hatinya perih luar biasa. Mengunjungi biara itu ternyata menggores luka lama.
Serpihan hatinya telah lama dibawa lari Rossie. Tak dapat terambil lagi. Bila waktu dapat diputar kembali dan Rossie menarik keputusannya, semuanya terasa indah.
Ginjal sebelah kanannya sakit sekali. Namun tak sesakit hatinya. Calvin merintih kesakitan tanpa sadar. Silvi tak boleh melihatnya begini.
Pelan-pelan Calvin mengubah posisi tubuhnya. Ia berbaring miring, menekuk sedikit kedua lututnya. Tangannya bersedekap di perutnya, dekat bagian yang terasa sakit. Tawaran untuk menikah datang berulang kali. Tak pernah disambutnya. Calvin tidak akan menikah. Ia bertekad merawat Silvi dengan kekuatannya sendiri. Sekalipun tubuhnya tak sekuat dulu lantaran sakit ginjalnya itu. Sebuah ujian dan tantangan hidup yang harus dilewatinya.