Sedih pun harus cantik. Prinsip Young Lady begitu. Seperti kemarin malam.
Berpose sesaat di depan piano, tapi tak menyentuhnya. Terlalu enggan untuk berlatih piano dengan cantik. Masih terpendam rasa kesal, kecewa, dan sedih. Beginilah akibatnya bila mempercayakan sesuatu pada orang yang salah. Celakanya, yang dipercayakan itu erat kaitannya dengan urusan uang, bisnis, dan saham. Young Lady sedih sekali. Ditambah kecewa bercampur kesal.
"Tunggu sampai habis menikah." kata orang itu pada Young Lady.
Mengingat kata-kata itu, Young Lady hanya bisa menggigit bibir dengan cantik. Terdiam dengan cantik. Melangkah mundur dengan cantik.
Rasanya hati sakit sekali. Begini jadinya bila mempercayakan urusan krusial pada orang yang akan menikah. Inginnya Young Lady menangis cantik saat itu juga, tapi ditahan. Biarkan saja. Sembunyikan saja.
Begitu semua orang pergi meninggalkan rumah, Young Lady tak tahan lagi. Saat yang aman untuk bersedih cantik adalah saat ketika tak ada satu pun yang peduli. Ketika semua orang terlalu sibuk dengan urusan "the freaky wedding", saat itulah Young Lady mengekspresikan perasaan sepuas-puasnya.
Malam ini, Young Lady punya cara lain untuk mengekspresikannya. Nasib jadi orang ekspresif. Apa pun perasaannya, ekspresinya macam-macam.
Young Lady berbaring tak bergerak, tak bergerak, tak bergerak. Gaun hitam panjang seakan cerminan duka. Berbaring di lantai, dengan kedua lutut sedikit tertekuk dan kedua tangan bersedekap di atas perut. Posisi berbaring miring yang mendalami kesedihan yang cantik.
Seriously, Young Lady lakukan itu. Mengekspresikan kesedihan dengan cantik. Berbaring di lantai, tak bergerak, dan merasakannya secara mendalam. Di kala sendirian pula. Sayangnya, tak ada pria super tampan seperti "Calvin Wan" yang mengenakan jas hitam dan menarik lembut tangan Young Lady untuk bangkit dari posisi berbaring. Apakah itu menakutkan, Kompasianers? Mungkin kalian boleh bilang menakutkan, tapi kalian pun akan melakukannya bila jadi Young Lady.
Cukup lama Young Lady berbaring tak bergerak. Sampai akhirnya mereka yang sibuk mengurusi "the freaky wedding" kembali pulang. Barulah Young Lady bangkit dan berpura-pura tak terjadi apa-apa.
Mengapa harus begitu? Mengapa tak diungkapkan saja di depan mereka kalau Young Lady sedih, kesal, dan kecewa? Tidak, tidak semudah itu.