Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Calvin, Calisa, dan Cinta Masa Kecil Mereka

27 Oktober 2017   06:13 Diperbarui: 27 Oktober 2017   08:28 1760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nampak terguncang, Calisa hampir menangis. Calvin memeluknya. Membelai-belai lembut rambut panjang wanitanya. Mengusap lelehan bening yang terjun bebas dari kelopak matanya.

"Tidak apa-apa Calisa, tidak apa-apa. Kamu hanya butuh waktu..." bisik Calvin, mempererat dekapannya.

"Maafkan aku, Calvin. Maaf..." Calisa memohon. Air mata membasahi pipi putihnya.

"Aku yang harus minta maaf, Love. Gegara aku, putri kita meninggal. Ini semua salahku."

Calvin memapah Calisa ke lantai bawah. Mendudukkan wanita cantik itu di sofa, menggenggam erat kedua tangannya. Calisa kian merasa bersalah. Ia menyesali dirinya sendiri. Bisa-bisanya ia melakukan kesalahan sefatal itu.

"Calisa, are you ok?" Calvin bertanya lembut. Kecemasan tercermin di matanya.

"Harusnya aku yang bertanya begitu padamu. Kamu baik-baik saja, kan? Kamu demam lagi, Calvin. Ada yang sakit?"

"Tidak, Calisa. Aku baik-baik saja."

Ada percikan ketenangan menetesi hati Calisa. Ia hanya berharap Calvin baik-baik saja.

"Calisa, maaf aku tidak bisa menemanimu hari ini. Ada meeting, dan aku harus ke rumah Mama. Is it ok?"

Calisa mengangguk. Tak masalah. Toh sepanjang hari kemarin Calvin telah menemaninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun