"Peluk aku, untuk terakhir kali."
Sebuah permintaan sulit. Anastasia menanti, amat berharap Calvin mau melakukannya.
Wajah Calisa terlintas di benak Calvin. Bagaimana jadinya bila Calisa terluka? Bukankah Calisa tipe wanita pencemburu?
Berharap ini bukan sebuah bentuk pengkhianatan, Calvin memeluk Anastasia. Anastasia balas memeluknya, erat dan lama. Sesaat waktu seolah berhenti. Anastasia menghirup lagi wangi Hugo Boss yang telah lama dirindukannya.
"Calvin...kamu tahu apa manfaat pelukan untuk kesehatan?"
"Apa manfaatnya?"
"Meningkatkan kepercayaan, memberikan rasa aman, mengurangi rasa sakit, mengeluarkan hormon oksitosin dan serotonin. Dua hormon ini sangat baik. Orang yang dipeluk akan memiliki kepercayaan diri. Sebab dirinya merasa dihargai dan dicintai."
Kedua mata Anastasia terpejam. Betapa nyamannya dalam pelukan pria yang dicintai. Calvin selalu membuatnya tenang. Calvin selalu bisa menguatkannya, memahami perasaannya saat sedih dan bahagia. Kini dan nanti, Calisalah yang berhak memiliki pelukan Calvin. Betapa beruntungnya Calisa.
"Calvin, kenapa harus ada cinta di tengah perbedaan? Tuhan hanya satu, kita yang berbeda..." Anastasia setengah terisak.
"Kenapa harus tercipta cinta dan perbedaan agama di saat bersamaan? Adilkah semua itu?"
** Â Â Â