Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Silakan Mencintaiku

30 Juli 2017   06:02 Diperbarui: 31 Juli 2017   02:23 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bagaimana kalau Syarif mengambil Clara dari kita?" tanya Tuan Calvin.

"Oh my God...jangan berpikiran seperti itu. Clara sudah sah menjadi anak kita. Nama kitalah yang tertera di akta kelahirannya, bukan nama Syarif. Dia tak punya hak mengambil Clara."

Sesaat hening. Hanya terdengar desis hujan di luar yang teredam tembok dan kaca. Hujan, baik Tuan Calvin maupun Nyonya Calisa sangat menyukainya. Bagi mereka, hujan itu romantis.

"Calisa, jika aku meninggal nanti..." Baru saja Tuan Calvin mengucapkan pengandaian itu, cepat-cepat Nyonya Calisa memotongnya.

"Stop. Berhenti mengatakan soal kematian."

"Please Calisa, dengarkan aku. Jika aku meninggal, jagalah Clara. Kamu satu-satunya orang yang kupercaya."

Nyonya Calisa menatap wajah pucat Tuan Calvin. Meski pucat, ketampanannya tak berkurang sedikit pun. Mata Nyonya Calisa berkaca-kaca.

"Aku akan selalu menjaga dan menyayangi Clara." bisiknya.

"Tapi aku berharap, aku akan melakukannya bersamamu."

"Suatu saat nanti kamu harus siap menjadi single parent, Calisa."

Helaan napas Nyonya Calisa begitu berat. Mengapa Tuan Calvin seakan kehilangan harapan? Apakah kanker hati merampas habis energi positif dalam dirinya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun