Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berterima Kasih dan Bersyukur: Seringkah Kita Melupakannya?

28 Juli 2017   07:12 Diperbarui: 28 Juli 2017   18:42 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jumlah halaman: 283

ISBN: 978 -- 602 -- 6648 -- 11 -- 2

Saya percaya, segala sesuatu harus ada prosesnya. Proses takkan mengkhianati hasil. Hanya kesabaran, doa, dan usaha yang dapat membuat kita menikmati proses. Anggaplah proses sebagai bagian manis dari perjalanan hidup yang harus kita nikmati.

So, saya berterima kasih pada banyak pihak. Pertama, tentunya pada Allah SWT. Lalu pada keluarga. Saya pun berterima kasih pada Arif Albert untuk inspirasi luar biasa yang ia berikan. Saya akan tetap mencintainya meski dengan hati tak termiliki. Terima kasih pada teman-teman baik saya: Chika Annasya, Albert Fast, Calisa Karima, Ghaznia Mutaharry, Andini Fatwa, dan Renna Maya. Pada sepupu saya yang cantik, Chelsea Yazid, saya ingin berterima kasih. Entah bagaimana saya harus berterima kasih pada Ronald Wan untuk kesetiaannya mengikuti kisah Albert-Renna selama ini, untuk konsistensinya, supportnya, dan waktu yang diberikannya. Terima kasih telah menemani dan selalu ada saat saya terjatuh di titik terbawah. Saya tidak akan pernah melupakan itu. Terima kasih telah membuat saya bangkit dari titik terbawah, mengembalikan kepercayaan, membuat nyaman dalam keterbukaan, menenangkan, menguatkan, dan melunakkan hati.

Hanya orang baik dan berhati lembut yang bisa melakukan itu semua. Tak lupa saya berterima kasih pada Dinda Pertiwi untuk kisah fabel dan Kelas Inspirasinya, Lohmenz Neinjelen untuk book trailer buatannya yang sangat bagus, Mas Wahyu dengan dukungannya yang tak henti-henti untuk saya, Mbak Desol tempat saya berdiskusi sebelum merampungkan The Chosen Lady, dan Kak Syifa Ann untuk keramahan serta keterbukaannya. Pada Adica Wirawan, Opa Tjiptadinata Effendi, Oma Roselina, Ibu Mike, Ibu Marla Suryani, Ibu Bianca, Ibu Lilik Fatimah Az Zahra, Pak Manula, Pak Herry Sofyan, Pak Achmad Suwefi, Pak Suyono Apol, Susy Haryawan, Pak Bambang Setyawan, Pak Salengke, dan masih banyak lagi yang tak bisa disebutkan di sini karena telah menjadi pembaca setia selama beberapa bulan terakhir. Terima kasih dan salam cinta dari saya.

**   

Note:

Jangan lupa dapatkan novel The Chosen Lady di Stiletto Book.

**     

https://www.youtube.com/watch?v=zzvvuWgxiJ0

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun