Memiliki wajah tampan atau cantik adalah idaman banyak orang. Pun para remaja yang berlomba-lomba me-refresh penampilan mereka agar terlihat cantik dan ganteng. Bahkan ada salah satu teman saya yang selalu melabeli dirinya dengan sebutan lelaki tampan.Â
Hal tersebut berbanding terbalik dengan kondisi Mas Kulin (Ari Irham) yang justru ingin menyembunyikan ketampanannya. Bagi Kulin, anugerah ketampanannya juga menanamkan benih-benih "sial" dalam kehidupan. Akhirnya ia memutuskan untuk bersembunyi dari hiruk pikuk luar rumah.
Kulin dikaruniai wajah tampan lantaran warisan dari keluarga tampan, yaitu Pak Archewe Johnson (Macelino Lefrandt), Bu Suk (Iis Dahlia), dan Mas Okis (Tara Budiman). Uniknya, Bu Suk (Jer Basuki Mawa Bea) juga famous karena ke"tampan"annya. Tak hanya soal tampan, catur warga ini juga memiliki sifat kocak dalam kesehariannya.
Film Terlalu Tampan yang diangkat dari serial Line Webtoon menjadi suguhan favorit remaja di awal tahun ini. Film bergaya ABG yang ringan ini dikemas unik dengan karakter lucu para pemerannya. Meski belum mengikuti alurnya di webtoon, saya tetap mendapatkan keseruan fim ini. Tak sendiri, tawa seisi bioskop terdengar renyah dan menggembirakan saat hari pertama film diputar.
Dengan memuat latar putih abu-abu, film ini dapat menjadi referensi hiburan bersama keluarga atau sahabat masa sekolah. Tak melulu menghadirkan tingkah komedi para tokohnya, film ini juga menawarkan adegan haru dan serius. Perpaduan yang pas untuk larut dalam kenangan teenagers life.
Sementara Nikita Willy memainkan tokoh Amanda si "terlalu cantik". Berbeda dengan Kulin yang anti eksis di depan umum, Amanda justru memamerkan kecantikannya. Tentu perbedaan karakter terlalu tampan dan terlalu cantik ini menjadi konflik menarik sepanjang durasi film. Â
Tak sampai di situ, film yang disutradarai Sabrina Rochelle Kalangie ini mengandung beberapa moral value. Pertama, pentingnya kasih sayang antar keluarga. Pak Archewe dan Bu Suk menampilkan sosok orang tua yang ingin anaknya berkembang di dunia luar. Mas Okis juga menjadi kakak teladan yang memberi support moril bagi adiknya, si tampan Kulin.Â
Kedua, ketulusan persahabatan akan membawa kebaikan. Tercermin dalam kisah Mas Kulin dan Kibo dalam perjalanan menempuh pendidikan di sekolah khusus laki-laki. Ketiga, interaksi antar sesama manusia harus diliputi kejujuran.Â
Usai mengalami beberapa guncangan dalam perjuangan Mas Kulin hidup di sekolah reguler, ia pun memutuskan "pulang". Namun kembalinya ia ke rumah tak membuatnya tenang. Akhirnya ia kembali "keluar" untuk menyelesaikan misi bagi kebahagiaan sahabatnya.