Sabtu (14/04) lalu saya dan teman-teman pegiat media diundang dalam acara memperingati world health day oleh Sembutopia di Grand Aston Yogyakarta. Sharing tentang pola hidup sehat dengan maksimalisasi makanan pengganti nasi ini mengantarkan saya pada goals memperbaiki lifestyle yang cukup buruk saat ini. Berikut beberapa tips healthy life, khususnya bagi mahasiswa:
Minimalisasi penggunaan lift, langkahkan kakimu
Dunia kekinian yang serba canggih menghadirkan berbagai kemudahan untuk manusia, tak terkecuali teknologi ruang berjalan (baca: lift).Â
Hampir semua mahasiswa di Indonesia sudah menggantungkan hidup pada kubikel "naik turun" itu. Bahkan sangat disayangkan ketika dari basement ke lantai dasar yang hanya berjarak satu tingkat saja para mahasiswa millenial memilih menggunakan lift.
Padahal menggerakkan langkah kaki ketika naik satu lantai pun akan mendatangkan beberapa benefit bagi diri sendiri maupun lingkungan. Seriously? Yes! Kesehatan jasmani sudah pasti didapatkan plus hemat listrik bagi penyedia lift-nya.
Jogging di sela-sela aktivitas
Jogging adalah cara sederhana mengatur pola hidup sehat mahasiswa. Jangan lupakan olahraga jika kita ingin sehat, luangkan sedikit waktu luang untuk men-challenge kaki dengan berlari. Cukup menyisihkan 10-15 menit saja dalam satu kali jogging time.
Pola makan teratur
Jangan jadikan kesibukan sebagai alasan untuk melalaikan kebutuhan perut. Makan teratur? Siapa takut! Sembutopia mengampanyekan gerakan makan teratur dengan pengganti nasi, misalnya kentang dan roti. Mengapa kentang? Kentang merupakan salah satu karbohidrat yang baik karena juga mengandung kalori, protein, dan serat pangan. Mengonsumsi kentang dengan takaran yang sesuai juga membantu memenuhi kebutuhan vitamin C, zat besi, dan kalsium.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, jangan lupa menyertakan buah dan sayur pada makanan yang kita konsumsi. Sembutopia merekomendasikan Washington apple untuk mencukupi kebutuhan vitamin tubuh kita.Â
Bahkan US Apple Association merumuskan beberapa manfaat apel Washington, yaitu menurunkan berat badan, memperbaiki kesehatan otak, menghambat pertumbuhan sel kanker, mengurangi risiko sindrom metabolik, sumber antioksidan yang besar, mengurangi risiko asma dan penyakit jantung serta menjaga kesehatan usus dan menambah kekebalan tubuh.
Mie instan adalah makanan "jahat" andalan mahasiswa di segala suasana. Yakin masih mau memuja tepung keriting itu jika kita mengetahui bahaya konsumsi jangka panjangnya? Coba cara sederhana beralih dari kecanduan mie instan, misalnya mulai memilih roti sebagai makanan cepat saji yang aman dan praktis.
Kurangi begadang
Deadliners tugas kuliah, sibuk organisasi dan komunitas, serta kegemaran "merayakan waktu malam" tak pernah lepas dari kehidupan mahasiswa. Pola tidur yang larut tersebut selain menyebabkan angka bolos kelas meningkat juga mengganggu kesehatan kita. Kita bisa membuat "to do list" sehingga dapat memanajemen waktu tidur dengan baik.
Yuk main ke alam bebas
Tentunya kesehatan pikiran juga membutuhkan refresh otak. Buat generasi yang menghabiskan setiap waktunya di ruang-ruang berbalut air conditioner, yuk keluar dari comfort zone. Cobalah membuat planning akhir pekan untuk mengunjungi hamparan pantai dengan pasir putih atau nikmatnya pemandangan di atas bukit.
Budaya merokok tak bisa ditinggalkan begitu saja, selalu ada alasan untuk berbagi tawa dengan produk berbahan dasar tembakau itu. Bahkan ancaman penyakit berat dan kematian yang tertera dalam kemasan barang berbahaya itu tak pernah dihiraukan pemujanya. Rokok adalah teman yang baik bagi sebagian besar laki-laki. Yes, maybe teman yang baik untuk saat ini. Untuk masa depan? Maybe yes, maybe no. So? Think again.
Plain water memang sering diabaikan oleh generasi millenial. Namun mengabaikan air putih demi segelas Starb*cks atau minumkan sejenisnya ternyata akan berdampak pada kesehatan tubuh. Seharusnya tubuh manusia dibanjiri minimal 8 gelas air putih per hari. Sudahkah kita minum air mineral hari ini?
Mari sembuhkan Indonesia!