Mohon tunggu...
Latifah Fauziah
Latifah Fauziah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi Iprija

Majulah tanpa menyingkirkan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Bersedih, Terkadang Anda Bisa Mengambil Manfaat dari Musuhmu

30 November 2019   11:39 Diperbarui: 30 November 2019   11:51 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Terkadang anda bisa mengambil manfaat dari seseorang musuh lebih banyak daripada seorang teman. Sebab, seorang musuh selalu mematahkanmu dengan kritikan dan tidak mau berbasa-basi dengan dirimu, seperti halnya seorang teman sehingga dia menunjukkan aib-aibmu. Seorang musuh selalu berlomba-lomba dengan dirimu, sehingga hal itu akan membangkitkan semangatmu untuk mencari kesempurnaan dan bersegera mendapatkan hasil terbaik.

Seorang musuh menunjukkan keburukanmu sehingga anda bisa beristighfar darinya. Dia memberitahukan kekuranganmu, sehingga anda bisa menutupinya. Seorang musuh memberitahu manusia tentang kesalahanmu. Hal itu akan menambah pahala dan ketenaranmu. Setiap kali ketenaranmu bertambah, musuhmu akan terus mencari kesalahanmu dan menyiarkan namamu di berbagai forum.

Seorang musuh akan selalu mengawasimu sehingga hal itu membuatmu siaga serta merenungi konsekuensinya dan membuat persiapan. Seorang musuh barangkali akan menyempitkanm, sehingga hal itu akan menghapuskan kesalahan-kesalahanmu. Dia adalah musibah yang akan memberikan pahala jikalau anda bersabar menghadapinya.

Bisa jadi Allah memberikan nikmat dengan ujian jikalau engkau mengagungkannya. Allah menguji sebagian kaum dengan nikmat-nikmatnya.

Sementara itu seorang teman, biasanya anda merasa tenang dengannya, percaya kepadanya, selalu mendapatkan curahan kasih sayangnya, menjadi tempat tumpahan rahasiamu, sarang ungkapan aib-aib tersembunyimu, dan sandaran tergelinciran-tergelinciranmu pada waktu membutukan, sehingga dirinya dianggap sebagai sarang kejelekanmu jikalau anda yang ingin balas dendam.

Dia mengetahui celah-celahmu pada waktu cerah, mengenal kelemahan dan karaktermu, kemudian dia adalah seorang yang berbasa-basi dan bahkan menyembunyikan rahasia. Dia mungkin akan diam dari kesalahan, menyokong ketergelinciranmu, berbuat baik kepadamu, menyia-nyiakan waktumu dan menghalangimu dari kesalahan. Dia adalah racun didalam madu.  

maka berhati-hatilah dalam bertindak..

terimakasih....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun