Mohon tunggu...
Latifah Dwi Nurhalizah
Latifah Dwi Nurhalizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Ponorogo

Mahasiswa IAIN Ponorogo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Perceraian Orangtua terhadap Perkembangan Emosional Anak

21 November 2024   04:27 Diperbarui: 21 November 2024   06:53 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak

   Perceraian merupakan peristiwa yang tidak hanya berdampak pada pasangan yang bercerai, tetapi juga pada anak-anak mereka. Artikel ini membahas dampak perceraian orang tua terhadap perkembangan emosional anak, dengan fokus pada perubahan perilaku, emosi, dan adaptasi sosial anak. Berdasarkan hasil penelitian terkini, perceraian dapat meningkatkan risiko gangguan emosional pada anak, seperti kecemasan, depresi, dan agresi. Namun, dukungan yang tepat dapat membantu anak mengatasi dampak ini.

A.Pendahuluan

   Perceraian orang tua merupakan salah satu peristiwa kehidupan yang memengaruhi struktur keluarga dan perkembangan anak. Anak-anak seringkali menjadi pihak yang paling rentan dalam situasi ini karena mereka belum memiliki kapasitas emosional yang matang untuk mengatasi perubahan besar dalam kehidupan mereka.

B.Metode

   Artikel ini menggunakan pendekatan studi literatur dengan mengkaji jurnal-jurnal ilmiah terkait dampak perceraian terhadap anak dalam 10 tahun terakhir. Artikel 

C.Hasil dan Pembahasan

1. Perubahan Emosional pada Anak

    Perceraian dapat menyebabkan anak merasa kehilangan, kebingungan, dan rasa bersalah. Studi oleh Kelly & Emery (2018) menunjukkan bahwa anak-anak dari keluarga bercerai lebih cenderung mengalami kecemasan dan depresi dibandingkan anak-anak dari keluarga utuh.

2. Dampak pada Hubungan Sosial

   Penelitian oleh Amato (2014) menunjukkan bahwa anak-anak yang orang tuanya bercerai lebih sulit membangun hubungan sosial yang sehat. Hal ini dipengaruhi oleh rendahnya kepercayaan diri dan kecenderungan menarik diri dari lingkungan sosial.

3. Pengaruh Jangka Panjang

   Menurut Lansford (2021), anak-anak yang tumbuh dalam keluarga dengan konflik tinggi cenderung memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah emosional dan perilaku di masa dewasa, seperti kesulitan membangun hubungan romantis yang stabil.

4. Faktor Penentu Dampak

   Dampak perceraian pada anak sangat bergantung pada usia anak, dukungan dari kedua orang tua, serta adanya mediasi konflik. Penelitian oleh Hetherington (2019) menunjukkan bahwa pola pengasuhan yang konsisten dan komunikasi terbuka dapat memitigasi dampak negatif.

D.Kesimpulan

    Perceraian orang tua dapat memberikan dampak signifikan pada perkembangan emosional anak. Namun, dampak ini tidak bersifat absolut dan dapat diminimalkan dengan dukungan emosional, pola asuh yang baik, dan pengelolaan konflik yang bijaksana.

Daftar Pustaka

Amato, P. R. (2014). The Consequences of Divorce for Adults and Children. Journal of Marriage and Family.

Hetherington, E. M. (2019). Coping with Marital Transitions. Child Development Perspectives.

Kelly, J. B., & Emery, R. E. (2018). Children's Adjustment Following Divorce: Risk and Resilience Perspectives. Psychological Bulletin.

Lansford, J. E. (2021). Parental Divorce and Children's Adjustment. 

Annual Review of Psychology.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun