Pergaulan bebas sudah sering terjadi di mana-mana, baik dikalangan orang dewasa, remaja atau bahkan dikalangan anak-anak. Usia remaja merupakan usia yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, mereka cenderung ingin melakukan suatu hal baru yang mungkin mereka pun tidak mengetahui dampak yang akan terjadi setelah mereka melakukannya.Â
Rasa suka dan tertarik pada lawan jenis pun sering terjadi dikalangan remaja. Akan tetapi dalam mengekspresikan rasa ketertarikan pada lawan jenis tersebut seringkali diluar batas kewajaran. Berpegangan tangan, berpelukan, berciuman, pelecehan seksual, berpesta pora, berduaan dengan pasangan yang bukan muhrim di tempat sepi dan melakukan hubungan seksual sudah sering terjadi atau bahkan sudah menjadi hal yang biasa.
Tidak sedikit kita mendengar kasus hamil diluar nikah pada usia-usia remaja. Padahal seperti yang kita ketahui, pemuda merupakan harapan bangsa, jika pemuda saat ini rusak bagaimana nasib bangsa ke depannya ? untuk mengatasi hal tersebut pendidikan seks untuk anak dan remaja sangat diperlukan. Dalam hal ini peran orang tua sangat dominan.
Memperoleh pendidikan seks merupakan hak anak yang perlu dipenuhi. Mengabaikannya sama dengan membuka gerbang kesempatan selebar-lebarnya bagi anak untuk mencari tahu sendiri. Dan dalam keadaan seperti inilah anak bisa saja terjebak dalam pemahaman yang salah tentang seks.
Pendidikan seks kepada anak merupakan upaya pengajaran, penyadaran, dan penerangan tentang masalah-masalah seksual yang diberikan kepada anak, dalam usaha menjaga anak terbebas dari intimidasi/kekerasan seksual.Â
Sekolah merupakan salah satu wadah yang bisa memberikan informasi pendidikan seks di kalangan remaja. Dalam hal ini, guru BK lebih berperan dalam melakukan komunikasi intensif kepada siswa dengan memberikan sosialisasi atau pendidikan mengenai seks.
Dalam bimbingan dan konseling terdapat berbagai layanan yang dapat dilakukan untuk memberikan seks education kepada siswa. Salah satunya adalah layanan informasi. Â
Dalam layanan informasi guru BK bisa memberikan berbagai informasi kepada siswa mengenai seks education dan layanan ini bisa dilakukan secara berkelompok. Dalam memberikan seks education sebaiknya dilakukan secara kontinyu agar siswa lebih memahami mengenai seks education tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H