Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, kembali meraih prestasi di tingkat internasional. Tim Program Studi Teknologi Informasi, dipimpin oleh Khoirul Adib, memenangkan medali perak pada World Invention Creativity Olympic (WICO) 2023 yang diadakan di SETEC Convention Center, Korea Selatan, dari tanggal 27-29 Juli. Kompetisi ini diikuti oleh inovator dan penemu dari berbagai negara. Tim UIN Walisongo, yang dikenal sebagai Archon Team, terdiri dari Khoirul Adib, M. Naufal Muhadzdzib Al-Faruq, dan Abdullah Isbahrul Fahmi, mahasiswa semester 5 Jurusan Teknologi Informasi.Dengan bimbingan dari Dr. Hj. Nur Khasanah, M.Kes., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni, Adib dan timnya berhasil mengungguli pesaing dari seluruh dunia dengan inovasi dalam bidang startup. Mereka mengembangkan aplikasi bernama MyShare.
Fahmi menjelaskan bahwa pembuatan platform ini memakan waktu tiga bulan untuk perancangan dan implementasi. Mereka berencana untuk terus mengembangkan sistem agar memberikan pelayanan yang optimal.
“Tim kami memakan waktu sekitar tiga bulan dalam menciptakan dan menyusun program platform ini. Ke depannya kami juga akan tetap melakukan pengembangan sistem agar bisa terus memberikan pengalaman yang optimal bagi masyarakat,” ungkap Fahmi.
Naufal menambahkan bahwa selama kompetisi, mereka menghadapi berbagai kendala teknis. Namun, dengan kerjasama tim dan dukungan dari kampus, mereka berhasil mengatasi tantangan tersebut.
“Saat kompetisi banyak sekali tantangan, seperti biaya untuk keberangkatan hingga penemuan-penemuan bug di sistem. Namun, dengan kekompakan tim dan pihak kampus yang selalu men-support, kami bisa mengatasinya,” ujarnya.
Adib menegaskan bahwa tujuan platform ini tidak hanya untuk kompetisi, tetapi juga sebagai ajakan kepada pemuda di seluruh dunia untuk memperhatikan sociopreneurship. Mereka berharap platform ini dapat membantu meningkatkan kepedulian sosial dan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Selain menjadi ajang kompetisi, diangkatnya platform ini juga sebagai ajakan kepada seluruh pemuda di dunia untuk mulai melirik sociopreneurship, sebagai suatu bisnis yang bertujuan untuk membantu kehidupan sosial masyarakat. Kami menginisiasi platform sosial untuk memudahkan pemberian donasi kepada masyarakat di sekitar mereka satu pintu lebih cepat sehingga dapat menjadi salah satu terobosan di masyarakat yang enggan berdonasi dikarenakan sulitnya mencari mereka yang membutuhkan di lingkungan sekitar,” ujar Adib.
Adib menyatakan kebanggaannya atas pencapaian ini yang mengharumkan nama Indonesia dan UIN Walisongo. Dia berharap prestasi ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap sesama.
“Dengan adanya platform ini, diharapkan masyarakat menjadi lebih peduli terhadap orang-orang di sekitarnya yang kekurangan dan membutuhkan bantuan. Hal ini juga merupakan bentuk dukungan kami dalam mewujudkan point-point Sustainable Development Goals (SDGs) yang berfokus pada pengentasan kemiskinan dan terciptanya kehidupan sehat dan sejahtera.”
Prestasi ini mengukuhkan posisi Tim UIN Walisongo sebagai inovator dalam pengembangan teknologi berbasis sosial yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Dr. H. Ismail, M.Ag., menyatakan rasa syukur dan bangganya serta berharap prestasi ini dapat memotivasi mahasiswa lain untuk terus berkarya dalam bidang sains, teknologi, dan lingkungan demi kemajuan masyarakat dan peradaban dunia.
