Mohon tunggu...
Latifah MutiaSari
Latifah MutiaSari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Undip

Ilmu Perpustakaan 2017 Fakultas Ilmu Budaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gerbang Disinfektan, Solusi Sadar Sanitasi Diri

11 Februari 2021   15:57 Diperbarui: 11 Februari 2021   16:02 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fauzi berdiri di bawah gerbang desinfektan (Dokpri)

SEMARANG (15/01)-Universitas Diponegoro telah memasuki paruh akhir waktu pelaksanaan KKN (Kuliah Kerja Nyata) sejak tanggal 4 Januari 2021. Mahasiswa peserta KKN telah dihimbau untuk segera menyelesaikan program kerja masing-masing yang telah direncanakan. Pihak universitas bekerja sama dengan dosen pembimbing lapangan (DPL) untuk mengarahkan peserta KKN menggunakan minggu-minggu akhir KKN untuk segera memaksimalkan program kerja kedua. Hal ini dikondisikan dengan asumsi bahwa program kerja pertama telah selesai di minggu-minggu awal KKN dilaksanakan, sehingga minggu terakhir KKN dapat digunakan untuk menyusun laporan masing-masing mahasiswa.

Muhammad Al Fauzi, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya yang menajdi peserta KKN telah menyelesaikan program kerja pertamanya di mingu kedua. Lekas setelah program kerja pertama selesai, mahasiswa Ilmu Perpustakaan ini langsung mencicil pengerjaan program kerja kedua. Sesuai dengan tema KKN yang memfokuskan kondisi di era pandemi, Fauzi memilih mengadakan program kerja kedua berupa pembuatan gerbang desinfektan. Program kerja ini didasari oleh lokasi KKN mahasiswa yang merupakan komplek perumahan, dimana komplek perumahan hanya memiliki satu pintu gerbang sebagai akses keluar dan masuk. Petugas keamanan komplek juga menyatakan butuhnya alat bantu pengingat dan penanda bahwa memasuki area komplek perumahan wajib menerapkan protokol kesehatan. "Banyak itu tamu bapak-bapak atau anak muda yang masuk bludas bludus tidak pakai masker." Ungkap salah satu petugas keamanan. Dalam rangka mencegah adanya  penyebaran Covid-19, Fauzi mengajukan pembuatan gerbang desinfektan sebagai fasilitas sterilisasi sebelum memasuki komplek perumahan serta sebagai sarana menyadarkan diri akan pentingnya sanitasi dan protokol kesehatan.

Selang penyemprot steam (Dokpri) 
Selang penyemprot steam (Dokpri) 

Pembuatan gerbang desinfektan ditujukan untuk mensterilisasi kendaraan yang memasuki komplek perumahan. Dalam proses pembuatan gerbang ini sendiri Fauzi dibantu oleh warga komplek karena nantinya gerbang ini akan dianggarkan ke inventaris komplek. Berkat kerjasama dengan warga, mahasiswa Ilmu Perpustakaan ini berhasil menyelesaikan gerbang desinfektan di minggu kedua. Gerbang desinfektan yang telah didirikan sendiri resmi sepenuhnya dikelola oleh pihak komplek dan difungsikan oleh satpam yang selalu siap sedia di pos. Gerbang dibuat menggunakan sistem sakelar, dimana satpam akan menekan sakelar ketika ada kendaraan yang akan melintas melewati gerbang. Warga komplek perumahan merasa bahwa gerbang ini unik dan bermanfaat karena menunjukkan adanya langkah pencegahan penyebaran COVID-19 sejak memasuki area komplek. Hal lucu terjadi ketika tamu luar komplek berkunjung, kaget saat melintasi gerbang karena kendaraannya disemprot desinfektan. 

Gentong berisi campuran air desinfektan (Dokpri) 
Gentong berisi campuran air desinfektan (Dokpri) 

Sakelar untuk pengoperasian gerbang (Dokpri) 
Sakelar untuk pengoperasian gerbang (Dokpri) 

Desinfektan yang disemprotkan dibuat menggunakan campuran air dan antiseptik detol sehingga aman untuk disemprotkan ke pengendara roda dua asal tidak mengenai area wajah. Selain disemprot kendaraannya, warga atau pun tamu yang akan masuk ke komplek diminta untuk mencuci tangan menggunakan hand sanitizer terlebih dahulu saat di depan pos satpam.

Perubahan terjadi setelah adanya gerbang desinfektan. Menurut penuturan petugas keamanan, sekarang banyak pengendara roda 4 yang memilih membawa hand sanitizer sendiri di dalam mobil dan juga selalu menggunakan masker. "Sekarang sih pada bawa semprotan(hand sanitizer) sendiri-sendiri, yang naik motor juga maskernya nggak dilepas."ungkap salah satu petugas yang sedang berjaga. Dengan diadakan pencegahan penyebaran sejak memasuki komplek melalui gerbang desinfektan, ketua RT serta elemen masyarakat berharap warganya makin sadar akan sanitasi diri serta mengingatkan rekan maupun temannya yang berkunjung ke komplek. Kendaraan yang disemprot menunjukkan bahwa di era pandemi ini sterilisasi diri harus dijaga. Jika kendaraan saja disterilkan, maka manusianya sendiri juga harus steril dan bersih.

Penulis: Muhammad Al Fauzi | DPL: Dra. Puji Astuti, M.Si

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun