Kemampuan berbicara bahasa Inggris menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan dalam mempelajari bahasa asing oleh pelajar di Indonesia. Ketika seorang siswa mampu berbicara  bahasa Inggris secara aktif, maka muncul anggapan bahwa siswa tersebut telah mampu mencapai tujuan pembelajaran bahasa Inggris. Akan tetapi kemahiran berbicara bahasa asing ini belum secara merata dapat dikuasai oleh para siswa sekolah. Kebanyakan siswa yang mahir berbicara bahasa Inggris adalah siswa yang bersekolah di sekolah internasional atau sekolah yang menerapkan dwi bahasa sebagai teknik pembelajaran di sekolahnya.
Oleh karena itu, model pembelajaran interaksional sosial dipilih oleh tim PkM Sastra Inggris Universitas Pamulang sebagai teknik yang dianggap efektif dalam meningkatkan kemahiran berbicara bahasa Inggris. Interaksi sosial antara peserta didik dapat membantu mereka dalam memahami pelajaran dengan nyaman dan menyenangkan tentunya diringi dengan kemauan untuk saling memahami sebagai makhluk sosial (Yuniar dkk, 2019).Â
Lebih lanjut, teks transaksional dan interpesonal digunakan sebagai media untuk menunjang keberhasilan dalam kegiatan belajar karena dengan teks tersebut siswa dapat berlatih memberi dan merespon sapaan, memperkenalkan diri sendiri dan orang lain, meminta dan memberi informasi, meminta dan memberi pendapat, mengucapkan terima kasih, meminta dan memberi maaf, menyatakan suka dan tidak suka dan lain-lain. Sedangkan teks interpersonal adalah teks yang digunakan untuk berhubungan dengan orang lain dengan tujuan agar kita bisa menjalin komunikasi dengan orang lain secara baik dan benar (bersosialisasi).
Empat orang civitas akademika yaitu dua orang dosen dan dua orang mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan PkM ini. Kegiatan ini ketuai oleh Latifah, S.S., M.Pd. dan Wiwit Sariasih, S.Pd., M.Pd. sebagai anggota. Sedangkan anggota mahasiswa yang membantu berjalannya kegiatan ini adalah Angkin Sekar Ayu Pangukir dan Putri Fadillah. Dengan diikuti oleh 19 peserta kegiatan ini dilaksanakan di musala Nurul Ashri, Pondok Petir, Depok.Â
Kegiatan yang dilakukan pertama kali adalah mendengarkan pemaparan tentang teks transaksional dan interpesonal yang disampaikan oleh tim dosen. Selanjutnya peserta diminta untuk berlatih membuat teks transaksional dan interpesonal yang dipandu oleh anggota mahasiswa. Pada akhir kegiatan, setiap peserta PkM diminta untuk berlatih berbicara Bahasa Inggirs bersama peserta lainnya berdasarkan teks yang sudah dibuat.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 5 Mei 2024 ini berjalan dengan baik dan dapat memberikan pengalaman positif kepada peserta PkM dalam meningkatkan kemahiran berbicara Bahasa Inggris. Selain itu, dengan menggunakan model pembelajaran interaksi sosial, peserta dapat lebih percaya diri dalam berbicara Bahasa Inggris.Â
Hal ini dapat dilihat pada saat peserta berlatih memperkenalkan diri dengan menggunakan bahasa Inggris. Dengan terlaksananya kegiatan PkM di musala Nurul Ashri, pihak mitra dan orang tua memberikan tanggapan dan apresiasi yang baik untuk kegiatan PkM tersebut dan berharap adanya kegiatan lanjutan.
Referensi:
Yuniar, Rizqi Dwi Susetyaning., Esa Nursafitri, & Tatu Fitri Zulfiah .(2019). Upaya meningkatkan interaksi sosial peserta didik dengan penggunaan metode group investigation. JURMA: Jurnal Program Mahasiswa Kreatif, 3(1), 24-35. https://doi.org/10.32832/pkm-p.v3i1.376
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H