Mohon tunggu...
Latifatus Saadah
Latifatus Saadah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Hanya seorang pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemerataan Pendidikan sebagai Gerbang Awal Merdeka Belajar

12 Mei 2022   12:58 Diperbarui: 12 Mei 2022   14:42 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemerataan Pendidikan | Merdeka.com/imam buhori

Seiring berkembangnya era globalisasi dimana yang dulunya revolusi industri 1.0 hingga 4.0 yang bertumpu pada cyber-physical system yang didukung oleh kemajuan teknologi, basis informasi, pengetahuan, inovasi, dan jejaring, menuntut adanya sumber daya manusia yang unggul atau biasa disebut dengan SDM. 

Untuk mewujudkan SDM yang unggul dan berkualitas harus ada pendidikan yang bermutu,dimana pendidikan ini merupakan sebuah kunci utama untuk meningkatkan kualitas SDM. 

Jika dilihat kondisi pendidikan di Indonesia masih bisa dibilang tertinggal jauh. Berdasarkan data skor PISA (Programme for International Students Assessment) tahun 2018 yang meliputi tiga aspek yakni membaca, kemampuan matematika, dan kemampuan Sains, Indonesia masih berada pada peringkat 10 besar terbawah yaitu peringkat ke-74 dari 79 negara anggota OECD (Orgnization for Economic Cooperation and Development). Hal itu tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi nya. 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kualitas pendidikan di Indonesia rendah salah satu faktor nya adalah mahalnya biaya pendidikan. Penduduk Indonesia yang mempunyai latar belakang ekonomi yang berbeda beda tidak selamanya bisa membiayai pendidikan anak-anak nya. 

Seperti kaum terbelakang yang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari saja masih sulit apalagi untuk biaya pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari taman kanak-kanak (TK) sampai perguruan tinggi menyebabkan banyak generasi bangsa yang harus putus sekolah. Mereka memilih bekerja untuk membantu ekonomi keluarganya. 

Yang kedua kurangnya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana merupakan peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam proses belajar mengajar secara langsung maupun tidak langsung. Seperti meja, kursi, papan tulis, seragam, gedung,jalan menuju sekolah, taman dan kantin. 

Banyak sekolah sekolah pedalaman yang masih minim akan sarana dan prasarana pendidikan nya. Seperti atapnya bocor ,tidak ada kursi ataupun meja, papan tulis yang bolong,tidak mempunyai seragam untuk ke sekolah, tidak adanya akses internet sehingga guru dan murid merasa kesulitan untuk terhubung satu sama lain, dan bahkan mereka harus menempuh jalan yang sulit untuk sampai ke sekolah. 

Tapi mereka mempunyai semangat yang sangat tinggi untuk belajar,untuk mencapai segala impian mereka meskipun dengan fasilitas pembelajaran seaadanya. 

Yang ketiga kurang nya tenaga pengajar di beberapa sekolah terutama sekolah di daerah terpencil. Faktor ini akan menimbulkan banyak dampak yang negatif karena para pengajar terpaksa mengajar dalam bidang yang bukan ahlinya dan tentunya hasilnya tidak akan baik. 

Di luar itu kualitas seorang guru juga sangat berpengaruh karena kemampuan seorang siswa bergantung kepada guru yang mengajar,jika seorang guru mempunyai kualitas yang rendah maka akan berdampak kepada siswa yang didiknya. hal itu karena para guru tidak bisa menggali potensi yang ada dalam para siswanya. 

Para guru terlalu fokus kepada pembelajaran terlalu menuntut untuk bisa segalanya dalam bidang pendidikan seperti harus bisa kimia, biologi, fisika dan lainnya tetapi tidak dengan kreativitas dan minat para siswa dan siswi nya. Sehingga para siswa dan siswi memandang pelajaran itu suatu hal yang tidak menyenangkan dan membosankan.

Selain menyebabkan tidak berkualitas nya Pendidikan di Indonesia faktor-faktor tersebut juga menjadi faktor tidak meratanya pendidikan di beberapa wilayah Indonesia. 

Seperti yang kita tahu bahwa pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting yang tidak bisa dilepaskan dari berbagai macam kegiatan manusia. Pendidikan mempunyai pengaruh besar terhadap manusia dimana pendidikan ini mempunyai peran untuk memberikan perubahan kepada setiap manusia yang memilikinya. 

Selain penting untuk setiap manusia, pendidikan juga sangat penting untuk suatu negara. Mengapa demikian? Karena pendidikan mempunyai kontribusi dalam meningkatkan kualitas bangsa dan pendidikan sebagai alat kemajuan suatu negara. Negara yang maju bergantung kepada kualitas pendidikan yang ada di negara tersebut.

Sebagaimana yang telah dijelaskan di paragraf sebelumnya bahwa Indonesia mempunyai masalah dalam hal pemerataan pendidikan di beberapa wilayah. Hal ini terjadi karena kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah sehingga banyak daerah yang tertinggal pendidikan nya terutama daerah pedalaman. 

Seperti yang pernah dikatakan oleh Nila Tanzil (2016: 105) Kemampuan membaca siswa kelas 4 SD di Atambua yaitu wilayah bagian timur Indonesia memiliki kemampuan membaca setara dengan siswa kelas 3 SD di Jakarta karena pada kelas 1 dan 2 SD di daerah tersebut setara dengan pendidikan taman kanak-kanak. 

Hal ini tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi Pendidikan di Indonesia seperti yang telah disebutkan di paragraf sebelumnya. 

Pemerataan pendidikan merupakan aspek utama sebagai gerbang awal merdeka belajar. Dimana pemerataan pendidikan sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di suatu negara. 

Pemerataan pendidikan ini diharapkan bisa memberikan pendidikan yang merata terutama di daerah yang terpencil seperti Papua, Nusa tenggara timur, Nusa tenggara barat, provinsi Banten, provinsi Aceh, dan provinsi Kalimantan timur, sehingga anak anak yang berada di wilayah tersebut mempunyai kesempatan untuk memperoleh pendidikan dengan sarana dan prasarana yang maju. 

Yang kedua mengurangi jumlah anak yang berhenti sekolah karena keterbatasan akan dana, dan yang ketiga mewadahi sekolah sekolah dengan tenaga pengajar yang cukup dan berkualitas. 

Banyak upaya yang diusahakan oleh pemerintah untuk pemerataan pendidikan di Indonesia sejak tahun 1984. Salah satu upaya dilakukan pemerintah yaitu:

(1) Pemerataan pendidikan sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah pertama (SMP) tidak dipungut biaya. 

(2) Meningkatkan dan membangun sarana dan prasarana pendidikan di seluruh sekolah yang ada di Indonesia. 

(3) Melaksanakan penggabungan sekolah-sekolah tujuannya agar efisiensi dan efektivitas sekolah yang didukung dengan fasilitas yang memadai. 

(4) Memberikan bantuan beasiswa kepada siswa yang berprestasi atau kurang mampu dalam hal ekonomi. 

(5) Meningkatkan kapasitas tampung di perguruan tinggi. (6) menyebar lulusan guru ke daerah yang minim akan tenaga pengajar. 

Tapi upaya upaya tersebut tidak semua terealisasikan secara sempurna dan tidak sedikit yang gagal, hal itu terbukti dari apa yang kita lihat di lapangan, seperti masih banyak sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama yang memungut biaya karena alasan tertentu yang menyebabkan banyak generasi bangsa yang harus putus sekolah.

Kurangnya sarana dan prasarana yang diberikan pemerintah terlebih di daerah pedalaman, program bantuan beasiswa dari pemerintah masih banyak yang tidak tepat sasaran sehingga siswa dan mahasiswa yang benar-benar berprestasi dan kurang mampu tidak dapat melanjutkan pendidikannya. 

Dan masih banyak lulusan guru yang tidak bekerja atau bekerja di pekerjaan lain yang bukan bidangnya karena lowongan menjadi seorang guru sudah penuh sedangkan di daerah lain masih banyak juga yang kekurangan tenaga pengajar sehingga perlunya transfer guru dari yang banyak ke yang sedikit tenaga pengajar nya.

Setelah melihat kejadian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemerataan pendidikan di Indonesia masih di upayakan hingga sekarang oleh pemerintah khususnya menteri pendidikan. 

Agar upaya upaya tersebut dapat terealisasikan secara sempurna dan maksimal harus ada kolaborasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah sehingga pemerataan pendidikan di Indonesia bisa terlaksana secara baik. 

Terutama di daerah pedalaman agar semua anak bangsa bisa merasakan manis nya pendidikan tanpa ada penghalang seperti kekurangan dana atau faktor lainnya. 

Jika upaya upaya tersebut sudah terealisasikan secara sempurna maka pendidikan yang ada di Indonesia akan bermutu hal itu akan berdampak kepada sumber daya manusia yang ada di Indonesia dimana sumber daya manusia tersebut akan unggul dan berkualitas. Kesuksesan suatu bangsa bergantung kepada pendidikan yang ada di bangsa tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun