Perkembangan masa bayi merupakan masa terjadinya pertumbuhan danperkembangan yang signifikan. Beragam aspek yang senantiasa bekerja setiap waktunya baik dari segi fisik, motorik, bahkan sosial. Kondisi jiwa sejak diniturut mewarnai pertumbuhan dan perkembangan bayi. Masa 3 tahun pertama merupakan masa dimana paling menentukan dalamperkembangan seorang anak dalam menghadapi kehidupannya selanjutnya. Seorang anak akan mulai mengatasi, mengenal serta memberikan respon pada sekitarny asebagai interaksi dengan sekitarnya. Perkembangan psikososialadalah perkembangan yang berkaitan dengan emosi, motivasi dan perkembangan pribadi manusia serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan denganorang lain. Perkembangan psikososial merupakan kepribadian yang saling berkaitan dengan hubungan sosial. Kepribadian yang terbentuk pada masa anak-anak ibarat kertas putih dimana tergantung coretan (pengalaman) apa yang mewarnai.        Â
Â
Erikson memaparkan teori psikososial melalui konsep polaritas yang bertingkat/bertahapan. Ada 8 (delapan) tingkatan perkembangan yang akandilalui oleh manusia. Menariknya bahwa tingkatan ini bukanlah sebuahgradualitas. Manusia dapat naik ketingkat berikutnya walau ia tidak tuntas padatingkat sebelumnya. Setiap tingkatan dalam teori Erikson berhubungan dengankemampuan dalam bidang kehidupan. Dalam setiap tingkat, Erikson percaya setiaporang akan mengalami konflik/krisis yang merupakan titik balik dalamperkembangan. Erikson berpendapat, konflik-konflik ini berpusat padaperkembangan kualitas psikologi atau kegagalan untuk mengembangkan kualitasitu. Selama masa ini, potensi pertumbuhan pribadi meningkat. Begitu juga dengan potensi kegagalan.
Â

- Tahap 1 Trust vs Mistrust (percaya vs tidak percaya)
  Terjadi pada usia 0 s/d 18 bulan. Tingkat pertama teori perkembangan psikososial Erikson terjadi antara kelahiran sampai usia satu tahun dan merupakan tingkatan paling dasar dalam hidup. Oleh karena bayi sangat bergantung, perkembangan kepercayaan didasarkan pada ketergantungan dan kualitas dari pengasuh kepada anak. Jika anak berhasil membangun kepercayaan, dia akan merasa selamat dan aman dalam dunia. Pengasuh yang tidak konsisten, tidak tersedia secara emosional, atau menolak, dapat mendorong perasaan tidak percaya diri pada anak yang di asuh. Kegagalan dalam mengembangkan kepercayaan akan menghasilkan ketakutan dan kepercayaan bahwa dunia tidak konsisten dan tidak dapat di tebak.
- Tahap 2 Otonomi (Autonomy) VS malu dan ragu-ragu (shame and doubt)
Terjadi pada usia 18 bulan s/d 3 tahun. Tingkat ke dua dari teori perkembangan psikososial Erikson ini terjadi selama masa awal kanak-kanak dan berfokus pada perkembangan besar dari pengendalian diri. Seperti Freud, Erikson percaya bahwa latihan penggunaan toilet adalah bagian yang penting sekali dalam proses ini. Tetapi, alasan Erikson cukup berbeda dari Freud. Erikson percaya bahwa belajar untuk mengontrol fungsi tubuh seseorang akan membawa kepada perasaan mengendalikan dan kemandirian. Kejadian-kejadian penting lain meliputi pemerolehan pengendalian lebih yakni atas pemilihan makanan, mainan yang disukai, dan juga pemilihan pakaian. Anak yang berhasil melewati tingkat ini akan merasa aman dan percaya diri, sementara yang tidak berhasil akan merasa tidak cukup dan ragu-ragu terhadap diri sendiri.
Perkembangan psikososial pada usia tiga tahun awal sangat ditunjang oleh pola asuh dari sang pengasuh/ orang tua. Pola asuh yang diterapkan perlu adanya kecermatan dengan menggunakan pola asuh yang positif. Sebagaimana harapan semua orang tua pasti menginginkan anaknya kelak  menjadi pribadi yang sukses pada masa depan. Oleh karenanya pola asuh yang positif khususnya pada usia 0-3 tahun perlu digalakkan berikut uraiannya:
* Pola asuh anak usia 1-2 tahun :
-Membacakan cerita atau dongeng
-Mengajarkan nama anggota tubuh, bermain dengan anak,mengembangkan kemampuan berbicara dan menggunakan bahasa yang sopan, berdoa