Mohon tunggu...
khoiratul latifah
khoiratul latifah Mohon Tunggu... -

Resimen Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masyarakat dan Kebudayaan

9 April 2014   16:40 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:52 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DefinisiMasyarakat, Unsur-unsur Masyarakat, Pranata Sosial, Nilai dan Fungsi Kebudayaan

Masyarakatadalah sekelompok manusia sebagai satuan sosialyang menempati suatu wilayah tertentu dan terbentuk karena adanya interaksi antara satuindividu dengan individu lainnya.MenurutSelo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Masyarakat adalah sekumpulan individu yang berpastisipasi dalam satu sistem yang dinaungi oleh masyarakat itu sendiri

Soerjono Soekanto(2010) berpendapat bahwa dapat dikatakan sebagai masyarakat apabila memuat unsur-unsur sebagai berikut : Beranggotakanminimal dua orang, Individuyang ada di dalamnya sadar sebagai satu kesatuan, Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat, Menjadi sebuah system hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.

Berdasarkankebudayaan, masyarakatdibagimenjadi lima:

1. Masyarakat primitive dan modern

2. Masyarakatdesadankota

3.Masyarakat territorial, yang anggotanyabertempattinggaldalamsatudaerah

4. Masyarakatgenealogis, yang anggotanya mempunyaipertaliandarahatau satuketurunan

5. Masyarakatterritorial-genealogis, yang anggotanyabertempattinggaldalamsatudaerah

Menurut Horton dan Hunt, Pranata sosial atau Lembaga kemasyarakatan adalahsuatusistemnormauntukmencapaisuatutujuanataukegiatan yang olehmasyarakatdianggappenting.Nilaidannorma, polaperilaku yang dibakukan, sertasistemhubunganadalahkuncidalampembahasanpranatasosial.Tujuan utamaadanyaPranataSosialadalahmengaturagar kehidupanmanusiaterpenuhidanmengatur agar kehidupansosialwargamasyarakatbisaberjalansesuaikaidah-kaidah yang berlaku.Pranata Sosial bersungsi sebagai:

1. Menjagakeutuhanmasyarakatdariancamanperpecahanataudisintegrasimasyarakat

2. Memberipedomanpadaanggotamasyarakattentangbagaimanabertingkahlakudanbersikapuntukmemenuhikebutuhanhidupnya

3. Memberipegangandalammengadakansistempengendaliansosial(social control)

Kedudukan nilai dalam setiap kebudayaan sangatlah penting, maka pemahaman tentang sistem nilai budaya dan orientasi nilai budaya sangat penting dalam konteks pemahaman perilaku suatu masyarakat dan sistem pendidikan yang digunakan untuk menyampaikan sisitem perilaku dan produk budaya yang dijiwai oleh sistem nilai masyarakat yang bersangkutan. Orientasi nilai budaya adalah konsep umum yang terorganisasi, yang mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan alam, kedudukan manusia dalam alam, hubungan orang dengan orang dan tentang hal-hal yang diingini dan tak diingini yang mungkin bertalian dengan hubungan antar orang dengan lingkungan dan sesama manusia.funsi kebudayaan Kebudayaan mengatur supaya manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain.Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat, Karena kemampuan manusia terbatas sehingga kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaannya juga terbatas di dalam memenuhi segala kebutuhan.

Unsur-unsur kebudayaan :

1)Bahasa (lisan maupun tertulis).

2)Sistem teknologi (peralatan dan perlengkapan hidup manusia).

3)Sistem mata pencaharian (mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi).

4)Organisasi sosial (sistem kemasyarakatan).

5)Sistem pengetahuan.

6)Kesenian (seni rupa, sastra, suara, dan sebagainya).

7)Religi

Emik dan Epik

Meskipun emik dan etik merupakan konstruksi epistemologi, namun keduanya tidak berkaitan dengan metode penelitian, melainkan dengan struktur penelitian (Pelto dan Pelto, 1989). Dengan kata lain, pengujian epistemologi kritis bukanlah bagaimana pengetahuan itu diperoleh, melainkan bagaimana pengetahuan itu divalidasi. Selain itu, deskripsi dan analisis data yang telah diperoleh harus diukur dengan menggunakan standar-standar lain yaitu penilaian dari natives untuk emik dan evaluasi dari antropolog untuk etik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun