Mohon tunggu...
Latif N. Janah
Latif N. Janah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Cerpen | Fotografi | Sandal Jepit | Batik | Sambal | Sepeda | Pasar Tradisional\r\n pacelatonlatif.wordpress.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bocah Kecil

15 Agustus 2012   08:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:44 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Telah lupa aku berapa lama sejak itu

Sejak kaki ini menari indah di atas hamparan sajadah di setiap barisan

Sejak mulut tak mau berhenti berseloroh pada tiap rakaat dan selalu tak peduli

Pun acuh pada tangan yang senantiasa menahan, mencegahku berlarian

Kakiku terus melangkah hingga mimbar pun kujelajah

Terus, acuh pada semua kalimat ayah

Lanjut, tak kuhirau mulut ibu yang mengerucut

Ketika ibu berdiri dari salatnya yang terpaksa berhenti

Aku semakin lari dan tak peduli

Kencang membawa botol susu dalam genggaman

Jauh, hingga sampai lagi ke mimbar

Aku berdengung di atas mimbar, melihat ibu dan ayah dalam barisan

Lalu ayah merayu, ibu tak henti bertutur padaku

Duduk dekat ibu, nak

Begitu ibu membujukku

Kukalungkan serban di pundakku, kuyakinkan hati

Lirih aku merapal doa

Doa untuk mereka

Ibu dan ayah

Bukan dengan segenggam botol susu aku kini

Tidak jua seloroh nyaring seperti saat kemarin

Sayang aku sadar

Saat kulantunkan ayat di atas mimbar

Ayah dan ibu telah sahaja di tempat yang berbeda

Solo, Agustus 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun