Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Kebudayaan selalu ada di dalam masyarakat. Indonesia kaya akan budaya dan banyak pula budaya yang belum diketahui. Budaya menjadi salah satu hal yang sangat penting. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki keragaman budaya dan menggunakan kebudayaan dalam berbagai aspek. Keberagaman budaya bisa dijadikan motivasi untuk membentuk persatuan bangsa karena jika disikapi dengan baik akan banyak manfaat yang di dapat. Semakin berkembangnya zaman dan teknologi banya orang asing yang tertarik dengan budaya Indonesia begitupun sebaliknya, beberapa generasi muda tertarik dengan kebudayaan Negara lain. Fenomena itu dapat menjadi indikator jika generasi muda Indonesia kurang mencintai dan melestarikan budaya sendiri.
Konseling merupakan proses interaksi psikologis antara konselor dengan konseli dalam rangka memberikan bantuan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Kegiatan ini sudah berlangsung selama berabad-abad, sehingga secara perlahan berkembang menjadi salah satu cabang ilmu dan profesi. Pada mulanya konseling merupakan bagian dari psikologi sehingga penanganannya lebih banyak melibatkan aspek-aspek psikologis. Diantara beberapa faktor yang sangat penting dan mempengaruhi proses konseling adalah faktor sosial budaya. Seiring berkembangnya paham globalisasi dan meningkatnya eksistensi konseling, interaksi konselor dan konseli tidak hanya terjadi dalam satu kultur, tetapi dapat terjadi antara orang orang dengan latar belakang budaya yang berbeda. Untuk mengatasi perbedaan budaya antara konselor dan konseli, maka konselor perlu memahami latar belakang budaya dari konselinya. Dengan demikian selain memahami aspek-aspek psikologis dan teknik-teknik konseling, seorang konselor perlu memahami aspek-aspek budaya yang berbeda-beda.
Konseling multikultural merupakan proses interaksi antara konselor dan konseli dengan latar belakang budaya yang berbeda sehingga diperlukan pemahaman terhadap konsep dan budaya lain terutama bagi konselor agar dapat memberikan bantuan secara efektif sesuaiperspektif budaya konseli. Untuk dapat memberikan konseling multikultural secara efektif, konselor multicultural harus dapat memahami karakter budaya konseli, serta merancang segala tindakan dalam perspektif budaya konseli.
Desa Naga Timbul, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Desa yang mempunyai 5 dusun dan pemandangan yang indah ini, hidup bertoleransi dan damai walau berbeda suku dan agama. Salah satu tradisi kebiasaan masyarakat yang masih dilakukan adalah pawai obor pada saat 1 muharram. Seperti yang kita ketahui, bahwa Pawai obor 1 Muharram adalah tradisi yang dilakukan oleh umat Muslim untuk menyambut Tahun Baru Islam atau Hijriah. Pawai ini biasanya dilakukan dengan cara keliling desa atau kampung sambil membawa obor, berpakaian muslim, dan diiringi dengan sholawat dan pujian kepada Rasulullah SAW. Pawai obor 1 Muharram memiliki beberapa makna, yaitu simbol cahaya, pengetahuan, dan petunjuk di tengah kegelapan, semangat perubahan untuk melakukan hal baik yang lebih bermanfaat, mempererat tali silaturahmi dan memperkuat rasa persatuan di antara sesama muslim, dan melestarikan tradisi budaya Islam kepada generasi muda.
Para masyarakat desa Naga Timbul hidup secara bertoleransi dan saling menghargai. Tidak ada permasalahan antar agama di desa tersebut dan semua warga saling gotong royong dan membantu antar satu sama lain.
Dan sebagai seorang calon konselor dan seorang konselor wajib paham akan tentang konseling multikultural. Kompetensi konseling multikultural akan membantu konselor untuk lebih menghargai perbedaan dan keragaman nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, menyadari adanya bias-bias dan kesadaran akan kesetaraan gender. Konselor perlu memiliki sensitivitas terhadap budaya kliennya dalam memberikan layanan konseling. Konselor yang memiliki sensitivitas budaya dalam proses konseling dapat membantu klien yang berasal dari berbagai latar belakang etnik/budaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H