Pemilihan umum adalah momen penting dalam kehidupan demokrasi sebuah negara. Namun, di era digital seperti sekarang, akses terhadap informasi tentang pemilu dapat menjadi berlebihan dan memicu stres yang berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang. Pemilu 2024, dengan segala dinamikanya, tidak terkecuali dalam memunculkan kekhawatiran dan tekanan yang berlebihan di tengah masyarakat.
Dalam era media sosial dan digital, informasi seputar pemilu tersebar dengan cepat dan luas. Mulai dari berita politik, opini publik, hingga bermacam-macam klaim dan tuduhan, semuanya dapat dengan mudah diakses melalui berbagai platform online. Namun, kebanjiran informasi ini juga membawa dampak negatif bagi kesehatan mental masyarakat.
- Overload Informasi: Terlalu banyak informasi tentang pemilu dapat membuat seseorang merasa kewalahan. Pemilihan umum adalah topik yang kompleks, dan berusaha untuk memahami semua aspeknya bisa menjadi sangat melelahkan.
- Konten Negatif: Banyaknya konten negatif seperti fitnah, propaganda, dan konflik antarpendapat dapat menciptakan suasana yang penuh dengan kecemasan dan ketegangan.
- Polarisasi Opini: Media sosial sering menjadi ajang perdebatan yang intens antara pendukung berbagai pihak, yang dapat menyebabkan konflik internal dan eksternal di antara individu.
Kiat Cegah Stres agar Kesehatan Mental Tak Terganggu
Monat dan Lazarus (Veitch & Arkkelin, 1995) memberi pengertian tentang stres sebagai suatu kejadian berupa tuntutan lingkungan dan/atau tuntutan internal (respons fisik dan kejiwaan) yang membebani atau melebihi kemampauan adaptif dari seseorang, mengganggu sistim jaringan dalam dirinya atau sistim sosial dimana dia menjadi bagian.Â
Dengan pengertian ini, perubahan menjadi sangat menekan (stressfull) hanya ketika manusia memaksa sistem kemampuan menanggung beban yang dimilikinya untuk beradaptasi dengan perubahan itu.Â
Dalam pengertian ini kedua aspek yang disebutkan sebelumnya, yakni stimulus (dari luar) dan respon (dari dalam), termasuk di dalamnya manusia sebagai partisipan aktif dalam proses itu. Maka sebaiknya, pada masa pemilu ini, kita harus bisa mengontrol respon terhadap hal-hal yang dapat membuat stres.
Terpapar dengan sangat banyak informasi juga dapat membuat seseorang menjadi stress, untuk menghadapi tantangan kebanjiran informasi dan mencegah stres yang berlebihan akibat pemilu, berikut adalah beberapa kiat yang dapat diterapkan:
- Batas Waktu dan Frekuensi Konsumsi Informasi: Tentukan waktu khusus dalam sehari untuk memeriksa berita dan informasi terkini tentang pemilu. Batasi juga frekuensi mengakses media sosial agar tidak terjebak dalam lingkaran informasi yang tidak produktif.
- Pilih Sumber Informasi yang Terpercaya: Hindari menelan mentah-mentah semua informasi yang Anda temui di media sosial. Pilihlah sumber informasi yang terpercaya dan berimbang untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat tentang situasi politik.
- Berpartisipasi Aktif: Alihkan energi yang tadinya digunakan untuk mengonsumsi informasi menjadi energi yang positif dengan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan yang membangun, seperti diskusi yang konstruktif atau dukungan kepada kandidat yang diyakini.
- Pentingkan Keseimbangan: Jaga keseimbangan antara kegiatan politik dan kegiatan lain yang Anda nikmati. Luangkan waktu untuk beristirahat, melakukan hobi, dan menjaga hubungan sosial yang sehat.
- Kenali Batasan Pribadi: Sadari batasan Anda dalam menanggapi informasi politik. Jika Anda merasa terlalu tertekan atau stres, jangan ragu untuk mengambil langkah mundur dan fokus pada hal-hal yang lebih positif dan menyenangkan.
Pemilu 2024 membawa tantangan baru dalam hal informasi yang tersedia secara luas dan cepat. Namun, penting bagi setiap individu untuk menjaga kesehatan mentalnya di tengah kebanjiran informasi tersebut.Â
Dengan menerapkan kiat-kiat yang telah disebutkan di atas, diharapkan masyarakat dapat menghadapi proses pemilu dengan lebih tenang dan sehat secara mental. Ingatlah, kesehatan mental adalah hal yang tak kalah pentingnya dalam menjaga keseimbangan hidup kita.
Referensi :
Veitch, R., & Arkkelin, D. (1995). Environmental Psychology. An Interdisciplinary Prospective., Englewood Cliffs. New Jersey: Prentice-Hall.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI