Mohon tunggu...
Lathifah dwi nurhayati
Lathifah dwi nurhayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tangerang, Banten

Selanjutnya

Tutup

Money

Inovasi dan Strategi dalam perencanaan, perancangan dan pengembangan produk

21 Juni 2021   13:48 Diperbarui: 21 Juni 2021   17:42 2963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

    Setiap organisasi mempunyai maksud dan tujuan dalam membuat dan menjual berbagai produk atau menawarkan jasa tertentu. Organisasi perusahaan harus menyesuaikan desain produk dan jenis jasa yang akan ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Terdapat fungsi manajerial dalam menjamin bahwa sumber daya organisasi dapat menghasilkan produk atau jasa yang dirancang secara tepat dan memuaskan konsumen. Dalam perencanaan produk diperlukan proses untuk menciptakan ide produk sampai produk tersebut dapat memasuki dunia pasar. Ini disebut pada tahapan perencanaan produk.
 

      Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen, kemudian secara cepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian manufaktur, atau bagian desain saja, melainkan merupakan tanggung jawab yang melibatkan banyak fungsi yang ada diperusahaan. Perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk tersebut gagal dalam pemasarannya seperti ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga dan promosi. Terdapat dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu: 

Pertama, Kualitas Produk, dihasilkan dari upaya pengembangan yang tentunya dapat memuaskan kebutuhan pelanggan sehingga kualitas produk sangat mempengaruhi pangsa pasar sesuai harga yang diinginkan oleh pelanggan.
Perbedaan yang ada pada segi kualitas akan mencerminkan perbedaan dalam jumlah unsur dan atribut yang terkandung pada suatu produk. Jadi, setiap produk tidak akan menjelaskan perbedaan dalam hal selera, kebutuhan, dan preferensi tiap orang karena penilaiannya sangat objektif. 

Kedua, Biaya Produk, merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama proses manufacturing atau pengelolaan dengan tujuan menghasilkan produk yang siap dipasarkan. Perhitungan biaya produksi ini akan dilakukan mulai dari awal pengolahan, hingga barang jadi atau setengah jadi. 

Ketiga, Waktu pengembangan produk, merupakan waktu yang ditentukan dalam pengembangan produk dengan upaya perusahaan untuk senantiasa menciptakan produk-produk baru, serta memperbaiki atau memodifikasi produk-produk lamanya agar selalu memenuhi tuntutan pasar dan selera konsumen. Kemudian menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan. 

Keempat, Biaya Pengembangan, yaitu biaya yang harus mencakupi semua biaya yang secara langsung dapat diatribusikan ke kegiatan riset dan pengembangan atau yang dapat dialokasikan menurut dasar yang wajar pada sebuah produk yang akan dihasilkan. Kelima, Kapasitas Pengembangan, merupakan asset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk agar lebih efektif dan ekonomis kedepannya. 

       Pengembangan pada produk adalah proses perubahan yang dilakukan terhadap produk yang sudah ada sekaligus proses pencarian inovasi untuk menambah nilai terhadap barang lama dengan menkonverkasikannya ke dalam produk tersebut. Dengan adanya pengembangan produk berarti perusahaan sudah memahami tentang kebutuhan dan keinginan pasar.
Perancangan Produk yang merupakan sebuah ancangan untuk kesuksesan ekonomi sebuah perusahaan manufaktur tergantung pada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan dengan biaya yang rendah. 

     Terdapat tahap-tahap dalam membuat sebuah produk, yaitu: Market Research dan Feasibility Study Market Research, Brainstorming, Menentukan tujuan dan batasan produk, Menggambar produk, Review Produk, Membuat sampel, Uji coba, Produksi masal dan Garansi. Permasalahan yang sering diselesaikan seperti dalam pengalokasian faktor-faktor produksi dalam jumlah terbatas terhadap berbagai kemungkinan produksi demi memperoleh manfaat yang optimal (jumlah produksi/nilai penjualan/laba dll) serta mencari kombinasi produksi agar mencapai kemanfaatan. Ketiga, Pendekatan Manajemen Keuangan (BEP), diperlukan Analisa break even point untuk menentukan penjualan yang harus dicapai oleh perusahaan agar perusahaan tersebut tidak memperoleh kerugian melalui Analisa BEP ini dan dapat merencanakan penjualan, perencanaan tingkat produksi agar tidak mengalami kerugian. Keempat, Siklus hidup produk yang merupakan siklus hidup suatu produk/organisasi dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal, peluncuran resmi, perubahan dari target awal, lalu mulai berjuang dan berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetisi produk memiliki tingkat penerimaan/distribusi yang luas dan tersebar. Siklus hidup produk dengan tegas memiliki empat hal yaitu, produk memiliki umur terbatas, penjualan produk melewati tahap-tahap yang berbeda dengan tantangan yang berbeda bagi penjual, laba naik turun pada tahap yang berbeda dalam siklus hidup produk, kemudian produk membutuhkan strategi pemasaran, keuangan, produksi, pembelian dan personel yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidup mereka.
Strategi Pengenalan Dan Pengembangan Produk Baru dilakukan dengan salah satu pendekatan mendasar dalam memperkenalkan suatu produk baru adalah market pull. Dalam pendekatan ini, pasar merupakan pijakan utama dalam menentukan produk apa yang akan dibuat perusahaan. Selain itu penting juga bagi perusahaan memanfaatkan keunggulan berbasis teknologi dengan mengembangkan produk dan teknologi yang superior. Dengan itu produk yang dihasilkan tidak hanya sesuai dengan kebutuhan pasar melainkan memiliki keunggulan Teknik yang memadai. Kotler (2000) memberikan tahapan yang lebih rinci dalam mengelola proses pengembangan produk baru, tahapan-tahapan ini adalah, Pemunculan gagasan, Penyaringan gagasan, Pengembangan strategi pemasaran, Analisis bisnis, Pengembangan produk, Pengujian pasar, dan Komersialisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun