Semangat Ramadhan
Siang lapar melilit perut & dahaga menguasai tenggorokan, begitulah suasana harian orang yg berpuasa terutama hal ini terjadi pd saudara/saudari seiman yg bekerja di ruang terbuka.
Kadang kantuk & malas menjadi tamu harian yg terus menggelayut di kelopak mata seseorang setiap kali menjelang siang, usaha keras melawan kantuk yg menyerang tanpa hasil, akhirnya nyenyak dan mimpi berbuka puasa dg makanan dan minuman kesayangan memenuhi awal hingga akhir tidur.
"Tidurnya orang yg berpuasa ibadah, diamnya tasbih, doanya dikabulkan & pahala amalannya dilipat gandakan" Hadits riwayat Al Baihaqi
Hadits diatas menurut ulama merupakan hadits dhaif yg sering didengar, lalu bagaimana memahaminya ?
Seorang teman berseloroh ; bila tidurnya saja ibadah, bagaimana kalau puasanya dipenuhi dg kegiatan produktif, inofatif dan disesaki ibadah nawafil ?
Kembali pada sejarah Bangsa Indonesia, disebutkan bahwa kemerdekannya diraih dan diproklamirkan pada bulan Ramadhan dan pada zaman Nabi Saw disebutkan bahwa peperangan Badar terjadi pada bulan Ramadhan dan dimenangkan oleh kaum muslimin dg gemilang.
Setiap muslim berhak bertanya pada dirinya ; kenapa harian Ramadhan kita dililit kemalasan dan kantuk pengantar tidur ? Sementara zaman dahulu, Ramadhan adalah bulan perjuangan, bulan kemenangan dan bulan penuh semangat !
Mudah2an kemudian Ramadhan menjadi bulan produktif, menjadi pabrik yg memproduksi kemenangan melawan aura syetan dan melawan syahwat diri.
Selamat mengembalikan semangat Ramadhan yg penuh kemenangan
Latape
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H