Mohon tunggu...
abdul latief sukyan
abdul latief sukyan Mohon Tunggu... -

Penterjemah

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Semangat Ramadhan

24 Juli 2013   15:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:06 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semangat Ramadhan

Siang lapar melilit perut & dahaga menguasai tenggorokan, begitulah suasana harian orang yg berpuasa terutama hal ini terjadi pd saudara/saudari seiman yg bekerja di ruang terbuka.
Kadang kantuk & malas menjadi tamu harian yg terus menggelayut di kelopak mata seseorang setiap kali menjelang siang, usaha keras melawan kantuk yg menyerang tanpa hasil, akhirnya nyenyak dan mimpi berbuka puasa dg makanan dan minuman kesayangan memenuhi awal hingga akhir tidur.

"Tidurnya orang yg berpuasa ibadah, diamnya tasbih, doanya dikabulkan & pahala amalannya dilipat gandakan" Hadits riwayat Al Baihaqi
Hadits diatas menurut ulama merupakan hadits dhaif yg sering didengar, lalu bagaimana memahaminya ?
Seorang teman berseloroh ; bila tidurnya saja ibadah, bagaimana kalau puasanya dipenuhi dg kegiatan produktif, inofatif dan disesaki ibadah nawafil ?

Kembali pada sejarah Bangsa Indonesia, disebutkan bahwa kemerdekannya diraih dan diproklamirkan pada bulan Ramadhan dan pada zaman Nabi Saw disebutkan bahwa peperangan Badar terjadi pada bulan Ramadhan dan dimenangkan oleh kaum muslimin dg gemilang.

Setiap muslim berhak bertanya pada dirinya ; kenapa harian Ramadhan kita dililit kemalasan dan kantuk pengantar tidur ? Sementara zaman dahulu, Ramadhan adalah bulan perjuangan, bulan kemenangan dan bulan penuh semangat !

Mudah2an kemudian Ramadhan menjadi bulan produktif, menjadi pabrik yg memproduksi kemenangan melawan aura syetan dan melawan syahwat diri.
Selamat mengembalikan semangat Ramadhan yg penuh kemenangan

Latape

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun