Mohon tunggu...
Karnadi
Karnadi Mohon Tunggu... Guru - Kreator

Menyukai konten tutorial dan review tempat wisata. Menulis dibeberapa blog dan website pribadi, Affiliator Shopee, Konten kreator di Youtube dan Aktif di halaman facebook.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perjalanan Penderitaan dan Kebijaksanaan: Kisah Nabi Muhammad dalam Surat Ad-dhuha

25 Mei 2024   13:11 Diperbarui: 25 Mei 2024   13:23 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam khazanah ilmu Islam telah banyak dituliskan kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad Saw. Mengetahui kisah hidup Nabi Muhammad merupakan hal penting agar kita dapat meneladaninya. Sebagai Nabi terakhir dan kekasih Allah Swt Nabi Muhammad Saw secara basyariyah ( lahiriyah  ) adalah manusia biasa seperti halnya kita sebagaimana firman Allah " Qul innama ana basyarun mislukum " yang artinya " katakanlah ( Muhammad) sesungguhnya aku adalah manusia biasa seperti kalian ".

Nabi Muhammad sebagai manusia semasa hidupnya juga mengalami berbagai tantangan hidup dan ujian dari Allah Swt. Bahkan penderitaan dan kepedihan hidup Nabi Muhammad dirasakan sejak masih kecil dan lebih dari apa yang kita hadapi dan rasakan dalam hidup kita. Penderita an dan kesedihan Nabi Muhammad dimasa hidupnya secara jelas telah difirma nkan oleh Allah SWT dalam Surat Ad-dhuha.

Surat Ad-dhuha merupakan wahyu Allah yang turun setelah sempat berhenti sehingga membuat Nabi merasa kwatir dan gelisah, apalagi saat itu orang-orang kafir Quraisy menghina dan mengejek Nabi Muhammad Saw. Nabi Muhammad terlahir dalam keadaan yatim. Ayahanda ( Abdullah) wafat saat Nabi masih dalam kandungan. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Ad-dhuha " Wawajadaka yatiman fa'awa ). Terlahir dalam keadaan yatim tentu bukan kondisi yang mudah sebagaimana dalam kehidupan kita. Terlebih Nabi Muhammad terlahir ditengah keluarga yang penuh keterbatasan ekonomi. Ini bisa lihat dari ayat " Wawajadaka a'ilan fa'aghna ". Nabi Muhammad terlahir dari keluarga yang sumber nafkahnya dari pemberian orang lain.

Sebagai manusia menjalani hidup ditengah keterbatasan dan kekurangan secara ekonomi tentu merupakan hal yang sulit dan tidak mudah. Di usia masih kecil Nabi juga harus merasakan kesedihan ditinggalkan orang tercinta yaitu ibundanya ( Siti Aminah ). Di usia enam tahun Nabi kembali merasakan kesedihan karena sang ibu tercinta wafat. Masa kecil yang seharusnya penuh keceriaan dan riang gembira bersama teman-temanya. Namun hal itu tidak terjadi dimasa kecil Nabi karena teman-temannya mengejek dan mengolok-olok.

Kepergian sang ibunda tentu membuat Nabi bingung harus kemana dan hidup dengan siapa. Kita bisa bayangkan bagaimana rasanya jika dalam kondisi tersebut. Nabi diasuh oleh Ummu aiman setelah ibundanya meninggal dan kemudian diasuh kakeknya ( Abdul Muthalib ). Tidak lama kemudian di usia delapan tahun Nabi harus kehilangan kakeknya karena wafat. Dalam kondisi tersebut dan ditengah kebingungan yang dirasakan Nabi, kemudian Allah memberikan petunjuk pada Nabi sebagaimana tersebut dalam Al Qur'an " Wawajadaka Dhollan fahada ". Nabi memilih ikut pamannya yaitu Abu Tholib. Beberapa pamannya menawarkan agar Nabi ikut bersama mereka namun Allah memberi petunjuk dan pilihan jatuh pada Abu Tholib.

Tidak hanya berhenti disitu kepedihan dan ujian hidup Nabi dirasakan hingga dewasa dan ketika berdakwah. Nabi pernah mengalami pemboikotan hingga ketersediaan makanan habis dan ancaman pembunuhan serta bentuk intimidasi lainnya.

Surat Ad-dhuha merupakan firman Allah untuk menghibur hati Nabi. Dari surat Ad-dhuha tersebut kita bisa memotret bagaimana kondisi kehidupan Nabi dimasa kecilnya. Dalam surat Ad-dhuha Allah juga berfirman " Walal akhirotu Khoirul laka minal ula ". Seperti halnya sebuah pepatah yang mengatakan berakit-rakit ke hulu berenang-renang kemudian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.

Dari sebuah proses yang penuh tantangan diatas Nabi Muhammad berhasil melewati dengan penuh kesabaran dan keyakinan. Hingga akhirnya Nabi berhasil dan sukses berdakwah dan merubah peradaban manusia. Berangkat dari nol dan dari ketiadaan meraih kesuksesan cemerlang dan semua atas ridho Allah Swt. Dari proses hidup Nabi yang penuh ujian, tantangan dan penderitaan itulah maka Allah mewanti-wanti agar tidak berlaku sewenang-wenang terhadap anak yatim dan orang-orang miskin " fa'ammal yatima fala taqhar wa ammas saila wala tanhar ". Allah juga berfirman dalam surat Al-Ma'un" aroaytalladzi yukadzdzibu biddin fadzalikalladi yadu'ul yatim wala yakhuddu ala tho'amil miskin ".

Melalui proses yang penuh derita itulah Nabi menjadi sosok yang sangat bijaksana. Dari pengalaman-pengalaman itulah mengajari rasa empati, kuat dalam kesendirian dan kuat dalam keyakinan terhadap Allah Swt bahwasanya setiap penderitaan akan diakhiri dengan kebahagiaan. 

Dengan memahami kisah perjalanan hidup Nabi secara benar maka kita akan mudah untuk meneladaninya dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Segala ujian dan cobaan hidup yang kita rasakan saat ini, juga dialami Nabi semasa hidupnya. Dan Nabi melewati itu semua dengan sikap sabar, tabah, kuat dan penuh Syukur. Nabi menjalani hidup dengan penuh keyakinan kepada Allah Swt. Bahwasanya kehidupan dan kebahagiaan akhirat lebih baik dari kehidupan di dunia.

Itulah sedikit mengenai bagaimana kisah hidup Nabi Muhammad Saw yang dari itu, kita dapat memetik beberapa hikmah. Pertama, bahwasanya sebuah keberhasilan harus dicapai dengan perjuangan. Kedua, Segala ujian dalam hidup kita adalah dari Allah Swt yang harus kita jalani dengan tabah dan penuh keyakinan kepadaNya. Ketiga, berlaku baiklah terhadap anak yatim. Keempat, berlaku baiklah terhadap orang-orang miskin. Kelima, Setiap penderitaan atau kesusahan pasti berakhir dengan kebahagiaan.

Wallahu a'lam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun