Mohon tunggu...
Latania Dinillah
Latania Dinillah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjalanan Pendidikan Nasional

28 Desember 2022   11:35 Diperbarui: 28 Desember 2022   11:42 3320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan manusia agar dapat berproses menjadi seorang individu yang merdeka. Arti kata merdeka yang dimaksud adalah manusia dapat tumbuh dan berkembang sesuai kodrat yang dimiliki, serta menjadi manusia yang mendapatkan kebahagaiaan setinggi-tingginya. 

Menurut Ki Hadjar Dewantara Pendidikan berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman kodrat alam, kita sebagai pendidik harus memberikan teladan yang baik dengan harapan siswa dapat meneladaninya demi membentuk karakter siswa misanya bersikap sopan dan ramah terhadap sesama baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Sedangkan kodrat zaman yaitu, pada pendidikan global menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21.  

Oleh karena itu, kita sebagai guru harus memberika dampingan dan pengawasan serta memberikan kebebasan kepada anak untuk mengembangkan pengetahuannya seluas luasnya seiring perkembangan zaman dan tidak terlepas dari fungsi kontrol kita sebagai guru dan orang tua yaitu memberikan motivasi dan memberikan pengertian kepada anak atau siswa agar tetap memegang teguh nilai-nilai atau norma-norma kemanusiaan yang ada sehingga tujuan merdeka belajar dapat terwujud sesuai dengan semboyan Bapak Ki Hajar Dewantara yaitu di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, dan di belakang memberi dorongan.

Pendidikan pada masa sebelum kemerdekaan pada saat kolonial belanda didirikannya bumiputera dimana yang menerima Pendidikan hanya pembantu yang dibutuhkan dalam kepentingan penguasa saja. Pada tahun 1920 kemudian lahirlah cita - cita untuk melakukan perubahan radikal dalam Pendidikan dan pengajaran, lalu pada tahun 1922 lahirlah taman siswa, kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan bangsa yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara dengan tujuan memberikan kesempatan dan hak Pendidikan yang sama bagi rakyat indonesia seperti yang dimiliki orang belanda. 

Kondisi pendidikan di Indonesia setelah merdeka ini mengarah terhadap perubahan proses pembelajaran dan landasan pendidikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan di era ini, bangsa Indonesia berusaha menghilangkan paham-paham pendidikan Belanda, sehingga siswa Indonesia memiliki ciri khas dari siswa Indonesia. Pembelajaran didesain sedemikian rupa agar budaya bangsa Indonesia dapat terus diwariskan kegenerasi selanjutnya.

Berdasarkan pidato sambutan Ki Hadjar dewantara beliau mengatakan bahwa Pendidikan adalah tempat persemaian segala benih -- benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan. 

Dengan maksud agar segala unsur peradaban dan kebudayaan tadi dapat tumbuh dengan sebaik -- baiknya. Dari kutipan tesebut saya merefleksikan diri untuk menjadikan Pendidikan sebagai wadah bagi seorang guru untuk menanamkan benih kebudayaan yang muncul dalam Pendidikan kepada peserta didik sebagai bibit -- bibit yang akan menjadi generasi yang akan menjadi masa depan bangsa yang beradab, berakhak mulia dan berguna bagi bangsa dan negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun