Kurangnya Keahlian: Indonesia tidak memiliki jaringan pendidik guru atau pakar eksternal yang kuat yang dapat memfasilitasi sesi pembelajaran secara efektif. Di negara-negara seperti Jepang, para ahli eksternal membantu memandu proses dan memastikan efektivitas siklus pembelajaran, namun Indonesia perlu membangun kapasitas ini.
Retensi Guru: Tingginya pergantian guru di sekolah negeri, khususnya di daerah pedesaan, akan menyulitkan penerapan praktik Lesson Study yang berkelanjutan. Masuknya guru-guru baru secara terus-menerus memerlukan pelatihan berkelanjutan, yang tidak selalu tersedia.
Kebijakan Pendidikan: Kebijakan pengembangan profesional guru di Indonesia saat ini tidak menekankan model kolaboratif seperti Lesson Study. Kecuali jika pemerintah mereformasi kebijakan-kebijakan ini dan mengalokasikan sumber daya untuk kolaborasi guru, pembelajaran pembelajaran akan tetap menjadi konsep teoritis dibandingkan pendekatan praktis.
Jika pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menerapkan Lesson Study, pemerintah perlu mengatasi tantangan sistemik dan struktural yang telah diidentifikasi. Pertama, kompetensi guru harus diperkuat melalui program pelatihan prajabatan dan dalam jabatan yang komprehensif yang menekankan praktik reflektif dan kolaborasi. Pemerintah harus berinvestasi dalam meningkatkan infrastruktur fisik sekolah, memastikan bahwa guru memiliki akses terhadap sumber daya dan alat yang diperlukan untuk terlibat dalam pembelajaran. Peralihan dari kurikulum berbasis ujian ke pendekatan pengajaran dan pembelajaran yang lebih holistik sangat penting agar pembelajaran Lesson Study dapat berkembang. Gaji guru harus ditingkatkan untuk mencerminkan pentingnya pekerjaan mereka dan untuk memotivasi guru agar mendedikasikan waktunya untuk pengembangan profesional. Selain itu, peran orang tua dalam sistem pendidikan harus diperkuat untuk menciptakan komunitas dukungan di sekitar guru dan siswa.
Selain itu, menciptakan budaya kolaborasi di sekolah memerlukan perubahan struktur hirarki dan menciptakan lingkungan di mana guru merasa nyaman bertukar ide dan memberikan umpan balik. Sekolah harus diberikan waktu khusus untuk pembelajaran, dengan sesi pengembangan profesional terstruktur yang dimasukkan ke dalam hari kerja. Pemerintah juga dapat mendukung pengembangan keahlian lokal dalam pembelajaran Lesson Study dengan melatih guru pendidik dan fasilitator yang dapat memandu proses pembelajaran. Yang terakhir, kebijakan pendidikan harus direvisi untuk mendukung metode pengajaran kolaboratif seperti Lesson Study, dengan sumber daya yang dialokasikan untuk mendukung inisiatif ini. Dengan upaya bersama dari pemerintah dan sekolah, Lesson Study dapat menjadi alat yang berharga untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H