Begitu signifikan pengaruh perubahan iklim terhadap keberlangsungan keberadaan suatu varietas di dunia ini. Namun, tidak banyak yang menyadarinya. Rata-rata petani budi daya berfokus kepada pengendalian OPT dan peningkatan persediaan unsur hara saja. Lalu bagaimana cara paling tepat untuk mengatasi permasalahan perubahan iklim ekstrem ini? Salah satu usaha paling mendasar adalah edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak nyata dari perubahan iklim itu sendiri. Bagaimanapun semua masalah akan terselesaikan jika subjeknya merasa “masalah tersebut adalah sebuah masalah” yang harus segera dicari solusinya. Jika kesadaran diri tidak ada, usaha apapun yang dilakukan tidak akan berdampak. Edukasi dapat dilakukan oleh petugas PPL dari Dinas Pertanian atau dari dinas terkait lainnya. Edukasi akan lebih mudah dilakukan kepada petani penangkar karena mereka yang memutuskan untuk menjadi petani penangkar adalah petani yang memiliki keinginan dan kemauan untuk belajar dan dibina serta mau untuk terus belajar.
*)Referensi terkait
Dien Ulate. D., Amanupunnyo. H. R. D., Umasangaji. A., Ririhena. R. E, Leiwakabessy. C. 2020. Kejadian Penyakit Blas Pada Varietas Padi Inpari Sidenuk di Desa Waimital Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Jurnal Pertanian Kepulauan. 4(2): 69-79.
Lisnawati. 2018. Nematoda Aphelenchoides besseyi: Status, Potensi Kerusakan, dan Strategi Pengendalian. [Prosiding]: Simposium Nasional Fitopatologi: Kemunculan penyait baru dan impor benih. Bogor: 10 Januari 2017. Bogor.
Wahyuni. L., & Kurniawati. F. 2020. Nematoda Pucuk Putih Padi Aphelenchoides besseyi Christie di Sumatera Barat. [Skripsi]. Fakultas Pertanian: Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Widarti. A., Giyanto., Mutaqin. K. H. 2020. Insidensi Penyakit, Identifikasi dan Keragaman Bakteri Burkholderia glumae, Penyebab Penyakit Busuk Bulir pada Beberapa Varietas Padi di Jawa Barat. Jurnal Fitopatologi Indonesia. 16(1). 9-20. DOI: https://doi.org/10.14692/jfi.16.1.9-20.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H