Mohon tunggu...
Alwin Iswanto Lase
Alwin Iswanto Lase Mohon Tunggu... Pegawai Honorer -

Senang bisa berguna bagi orang lain. https://lasealwin.info/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Awas Seks! Jaga Kesucian Sampai Waktunya Tiba

30 Juni 2015   05:26 Diperbarui: 12 Agustus 2015   07:14 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

85% pernah melakukan ciuman (cium di kening, pipi, bibir).

79% pernah melakukan hubungan seks.

sedangkan yang 3% sisanya, mengaku pernah punya niat untuk melakukan hal-hal diatas namun situasinya tidak mendukung, pasangan menolak, diawasi, dll.

  • Jangan bermain-main dengan api - Jangan dekat-dekat dengan api.

    Jangan pernah coba-coba terjun ke dunia malam : diskotik, pub, atau cafe after midnigh. Gak usah sok-sok-an dah : dengan mengatakan bahwa anda adalah orang yang kuat dan tidak mudah goyah meski sekitar becek. Udah banyak teman-teman saya mengatakan : positive thinking ajalah bro.... tapi pada akhirnya mereka jatuh juga dalam seks bebas.....

    (NB: kalau dah gak tahan lagi jangan buru-buru ke toilet atasi horny dengan senam kegel)

    Untitled
    Untitled
  •  

     

    Real Story 

    Awas ! pacaran dibangku sekolah banyak mudaratnya. Penelitian menyebutkan : 97% yang pacaran di masa sekolah tidak jadi menikah. Hanya 3% saja yang sampai gerbang pernikahan. Dari yang berhasil ini (3%) sebanyak 95% yang pernikahannya bermasalah (karena : hamil diluar nikah, kawin lari dan lain-lain). Hanya 5% yang menikah secara baik-baik.

    Banyak teman-teman sekolah yang dulu prestasinya lumayan, tiba-tiba meredup kemudian hilang setelah punya pacar di kota metropolitan.   Belajar dari Jepang : anak SMP di jepang sudah tidak perawan (sudah melakukan hubungan seks). Dan sebagian besar rumah tangga baru di jepang melakukan hubungan seks 1 kali sebulan bahkan ada yang mengaku 3 bulan sekali. seks yang lesu mempengaruhi angka kelahiran anak menjadi lebih kecil dimana Generasi tua lebih besar jumlahnya dari pada generasi muda di Jepang. Keadaan ini diistilahkan "Jepang yang menua".  

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun